Dulu, saat masih indekos di Margonda, botol berisi foto ini saya letakkan di atas CPU komputer saya yang berada di dekat pintu masuk. Setiap teman yang datang dan duduk di pintu akan selalu memegangnya dan bertanya, "Gimana, sih, cara masukin fotonya ke dalam botol ini?" Foto dalam botol itu ada dalam frame kayu segi empat yang dipaku di setiap ujungnya. Di bagian belakangnya, bengkokan paku (yang menembus dari depan) begitu jelas terlihat. Bahkan, seorang teman anak jurusan teknik pun (yang harusnya tahu segalanya, kan, ya? hehe) mempertanyakannya. Dan, setiap kali itu pulalah saya selalu tersenyum mengingat orang yang memberikan, sekaligus yang membuatnya: adik saya. Almarhum adik saya.
Dia memberikannya saat saya pulang ke rumah masa kecil saya pada suatu hari. Saat itu, saya masih SMP, saya lupa tepatnya kelas berapa. Dia masih SD kala itu. Jarak usia kami empat tahun. Bocah kecil yang gemar naik motor itulah yang membuatnya. Dia membuatnya dari bekas botol minuman keras murahan entah cap apa. Dan, foto yang ada di dalamnya itu adalah foto kami saat pernikahan kakak kami di Jakarta, sekitar tahun 1994. Dia tidak bilang-bilang dan sepertinya asal comot foto yang ada. Ah, kalau saya tahu, pasti saya akan memilihkan foto saya yang lebih tampak muda. Haha. Ya, selain tentang cara memasukkannya ke botol itu, teman-teman saya juga selalu berkomentar untuk fotonya: "Lo menor banget, deh. Tampak lebih tua, bahkan daripada umur lo sekarang.":))
Saya membawa hadiah itu ke Jakarta dan sudah bertahun-tahun hadiah ini bersama saya. Ternyata, foto-tampak-tua-dan-menor-itu selalu membuat saya tersenyum. Kami berdua tampak bahagia di foto itu. Kakak-adik yang berfoto di depan karangan bunga ucapan selamat menempuh hidup baru untuk kakak saya dari seorang kolega. Saya merangkul adik satu-satunya itu dan sepertinya kami memang jarang punya foto seperti itu karena saya sudah "merantau" sejak masih begitu belia.
Suatu hari pada masa lalu, saya pun bertanya kepada adik saya itu bagaimana cara memasukkan foto berbingkai ke dalam botol itu. Dia memberi tahu rahasianya. Dan, saya yakin pekerjaan itu tentu membuat tangan dan matanya pegal.
Nah, jadi, menurutmu, bagaimana cara memasukkan foto dengan frame kayu itu ke dalam botol? Mungkin kau bisa pula membuatnya satu di rumah, mengabadikan kenangan di sana. Ya, bolehlah dengan botol bekas minuman keras murahan, asal kau tak menenggaknya, apalagi dengan oplosan. :p
_____
p.s. terima kasih telah mengabadikan kenangan, man. kau tahu, kali ini, aku tersenyum mengingatmu. harusnya, lebih sering kulakukan, ya. kau pun pasti ikut tersenyum di sana. :)
[#12 Proyek #CeritaDariKamar]
1 comment:
gimana caranyaaaa?
Post a Comment