Penjual Kenangan

Monday, September 26, 2011

with love











hei, gadis kecil, jangan terlalu cepat mengikuti langkah waktu. 
nikmati waktumu,

suatu ketika, kau akan merindukannya; 
ketika yang menjadi masalah bagimu hanyalah ingin permen rasa apa, 
atau kau mau dikucir kuda atau tidak, atau kau mau pita yang mana. 

mungkin jangan terlalu cepat mengharapkan waktu menjelmakanmu gadis dewasa,
karena ketika itu, waktu pun menuntutmu memahaminya. kau hanya perlu mengikuti detaknya; sang waktu tak akan berkhianat kepadamu.

kau tahu, menjadi dewasa adalah satu hal, seperti membaca sebuah novel separuh jalan. kau tak sabar ini tahu akhir cerita, tetapi tak mau merusaknya dengan membuka halaman terakhirnya.

ya, mungkin hidup seperti membaca sebuah novel--yang telah Dia rangkai dengan sempurna. kau hanya perlu membukanya dengan sepenuh hati, melewati lembarnya dengan penuh perasaan. dan, siap-siaplah dengan akhir cerita yang, mungkin, penuh kejutan. atau yang sudah bisa kau tebak, tetapi kau tetap menikmati alurnya. 

dan, jika suatu ketika kau merasa lelah dan gagal dalam kisah perjalanan dalam novelmu, percayalah, kau hanya perlu berpikir kembali; seperti kata mereka-mereka, mungkin kau tidak gagal, hanya mengambil alternatif lain, sebuah jalan yang berputar.

gadis kecil, aku bertanya-tanya, bagaimana kisah "novel" yang kau baca. mungkin, suatu ketika nanti, kau bisa menceritakannya kepadaku.

kala itu, mungkin aku tak lagi sibuk dengan (hanya) langkahku. kita bisa membahas para tokohnya, ataupun hal tak logis dalam alurnya. atau kita bisa bersama-sama menghapus air mata dengan kisahnya yang terlalu indah. 

ah, gadis kecil, jangan risau. melangkahlah bersama waktu--tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat. setiap cerita pasti ada akhirnya. dan, akan selalu ada bahagia terselip di dalamnya. :)


with love,
your lovely aunty







Monday, September 19, 2011

PREMIERE Penampakan Asli @Poconggg*


Demi pembaca setianya, @Poconggg alias Arief Muhammad (pake f bukan p, seperti yang belio pesankan) udah ada di dalam kantor Gramedia PIM sejak toko buku itu belum buka. Dia udah tau tuh kalo lo-lo pada—para pembaca Poconggg Juga @Poconggg (PJP) yang cinta mati banget sama kejomblo-ngenesannya—udah nunggu di depan rolling door toko buku itu. (Ya ampun, itu pada shif2an bangunin ayam jago kali di rumahnya? Pagi-pagi buta udah pada nongkrong di depan Gramed—meski @Poconggg belum tampak di sana, mereka udah disambut poster gede @Poconggg di Gramed). :p




Pukul 10 tepat, rolling door dibuka. Dan, kayaknya, Pak Satpam yang pada bukain tuh pintu pada kaget deh liat cewek-cewek cantik itu pada ngacir kayak gangsing ke dalam. Tapi, wow, nggak sia-sia dong pengorbanan mereka nunggu dari pagi. Yang duluan dapat tempat duduk paling depan, deket pembatas dengan (bakal) tempat duduk @Poconggg dan @benakribo. Men, itu tempat dahsyat banget—bisa liat penampakan asli @Poconggg lebih deket (dan lebih sering kena foto, cuy!) *jadi, besok-besok, lo pada jangan pada alergi duduk di depan ya, terutama di depan kelas :D*




 Awalnya, tempat duduk (lesehan) masih berisi lima baris dan masih selaw bangetlah buat liat-liat kalau ada yang bening-bening. Menjelang pukul 11 pagi, pengunjung makin banyak. Wow! Kalau @Poconggg tau barisannya penunggunya sebanyak itu, dia bakal balik lagi deh ke kuburannya (maklum, dia biasa yang disebut penunggu malah diserbu “penunggu”). Untunglah dia nggak tahu, soalnya kru bukune cuma bilang, “Yah, ada 20 oranganlah.”

Ngurangin nol satu doang kayaknya nggak masalah ya, soalnya kan nol ga ada nilainya nggak sih? *pola pikir bukan-anak-matematika* Jadi, kan nggak boong-boong amat. Katanya sih, kalau boong demi kebaikan a.ka. kemaslahatan bersama itu dimaklumin. Katanya, sih, kalau bukan gitu, bagi-bagi dikitlah dosanya ma pembaca PJP yang dateng bejibun ke PIM kemaren (18/9). Hehe.

Oh, ya, balik lagi. Kan @Poconggg a.k.a Arief itu tahunya cuma dua puluhan gitu, dia udah ongkang-ongkang kaki aja tuh di ruangan kepala tokonya Gramedia. Dia nggak tahu aja, di luar, udah ada 200-an orang lebih. Kalau dia tahu, cowok pemalu (alhamdulillah yah, untung nggak malu-maluin. hihi) itu bakal jiper dah, soalnya dia takut mantannya semua yang dateng *padahal, ya, dia ngakunya selama ini jomlo-ngenes loh. what?*

 

Jadi, ya udah, dia nyuruh Bena—yang jadi moderator—duluan yang liat keluar, “Ben, tolong lo liatin ya. Ada si X nggak? Soalnya, kemaren pas dia minta balikin jaket yang dia kasih ke gue, gue nggak bales bbm-nya. Jaketnya udah gue kasih ke mantan gue yang lain. *ups, bagian ini fiktif doang deng, soalnya @Poconggg ngaku2 punya banyak mantan sih, jadi ya, imajinasi jadi liar gini deh*—gils, jangan sampe lo pada minta balikin barang-barang yang udah lo kasih ke mantan! Itu ada di “10 rules ampuh lupain mantan”. Kata artikel itu, “Jangan tukar harga diri lo dengan semua barang itu!” See? ;p



Okeh, balik lagi ke Poconggg. Akhirnya, keluarlah Bena dengan rambut kribonya itu. Dan, wow, semua penunggu pada teriak kayak ketemu Bena. Seru abis dah *biar yg nggak dateng pada iri* Beuh, Bena cakep banget hari itu. Rambutnya kribo, kacamatanya gede. Cowok idola masa kini banget pokoknya. 



Cewek-cewek histeris dunk. Tapi, wibawanya Bena langsung mampu mendiamkan teriakan itu dengan suaranya yang pas banget buat orang yang bernama Bena. Mungkin, kalau nggak inget persohiban dengan Poconggg, Bena bakal ngabisin waktu sampe acara selesai buat cuap-cuap dengan suaranya yang Bena-banget itu. Hoho. Soalnya, sebagian besar pengunjunganya itu cewek euy, bening-bening. (Menguntip si Poconggg pas udah muncul dan liat pengunjung cowok di pojokan, “Lah, cowok ngapain dateng ke acara yang nampilin cowok juga sih?” Bener juga ya apa yang Poconggg bilang. Tapi, kayaknya cowok-cowok itu pada cekikikan dalam hati deh: “Gue nggak liat lo, Cong. Gue liat cewek bening-bening ini jugalah.” :p)

 

Tapi, menginggat Poconggg udah deg-degan dari tadi, akhirnya Bena manggil Poconggg dan taraaa, pembaca PJP yang rata-rata ababil—eh, maksudnya abege gembil loh, bukan abege labil :p—langsung teriak-teriakin nama Poconggg. Tempat talk show yang penuh sesak itu semakin sesak.  


Ternyata, Poconggg bisa juga loh grogi di depan cewek-cewek cantik itu. “Di twit aja banyak ngomongnya, di sini diem,” ledek Bena. Duh, tambah salting de Poconggg dengan ledekan itu. Hihi.



Saat lagi acara itu, Poconggg sampe keausan dan minta salah satu air botol yang lagi dipegang salah satu pengunjung. Rusuh banget pas botol itu dibalikin, semuanya pada ribut. Kocak! Kayaknya botol itu bakal disimpen sama si empunya. Bayangin, ada bekas bibirnya @Poconggg di situ. Wow *blink blink*




Terus, @Poconggg lanjutin lagi cerita-cerita tentang dirinya selama setengah jam lebih *nggak tau tuh dia cerita apa, soalnya setiap dia ngomong, semua cewek langsung pada tereak-tereak. wkwkwk*

 

Lalu, masuk ke sesi pertanyaan. Sesi yang tadinya udah diatur dengan baik malah jadi penuh teriakan, semua orang pengen nanya dan udah pada teriak-teriak duluan sebelum ditunjuk (untunglah Bena udah kribo, klo ga, rambutnya bakal keriting deh ngatur yang nanya. Kayak yang di twit @bukune, suasana brutal, tapi seru! :D)

Pertanyaan yang diajukan ke @Poconggg seputar umur, udah punya pacar belum, rumahnya di mana, apa tujuan ke depan. Dan ada yang minta biodata lengkap segala. Eh, udah gitu, ada yang nanya kapan ke rumah? (bikin iri nggak siiiiy?)—psst, itu yang nanya anaknya pak dosennya si Poconggg, maksudnya kapan ke rumah kelarin skripsi. Hehe.


Tentang biodata lengkap, @Poconggg lupa berapa banyak saudaranya, soalnya kata dia, (entah teori dari mana), play boy itu mesti nggak boleh terlalu terlihat dekat dengan keluarga. (Lah, katanya jomlo, tp sekarang dia ngaku play boy dan punya pacar di semua fakultas. Haha. Poconggg, Poconggg, kocak banget deh dia *kedip-kedip*).

 
Soal umur, @Poconggg bilang dia masih 16 tahun. Katanya, kalau ada yang bilang dia 21an gitu, itu boong (?).

Oh, iya, yang paling bijak dari Poconggg, katanya carilah teman seperti Alitt)—yang hari itu nggak berkesempatan datang. Katanya, bisa dicela-cela tanpa perlawanan. Hoho. Tapi, psst, sepanjang talk show itu, @Poconggg ngomongin Alitt mulu deh, sampe mungkin para penonton pada curiga (ada apa antara Alittt dan Poconggg? Hmm…) *ikutanbakarmenyan* 


Sesi tanya jawab cukup panjang, tapi sayangnya yang dapet giliran nanya malah nanya hal yang sama. Di Twitter @bukune juga pertanyaan yang muncul sebagian besar sama dan sudah dijawab di acara. Tapi, tetep seru banget, soalnya kan pasti semua orang pengen tahu banyak tentang @Poconggg yang selama ini nyembunyiin identitasnya. Dan, semua pertanyaan itu dijawab @Poconggg dengan lancar dan sabar dan kocak.  

  



Dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul, dipilihlah lima orang yang beruntung dan bisa dapetin paket buku dari bukune. Dan seneng banget pastinya bisa maju ke depan dan salaman sama tangan (beneran) Poconggg.  




Abis sesi tanya jawab itu, acara dilanjutin dengan sesi tanda tangan dan foto-foto. Ini acara yang paling ditunggu-tunggu pastinya. Tapi, semua terlalu bersemangat sampe-sampe kru Bukune dan kru Gramed tiba-tiba harus merangkap jadi pengaman ala konser (eh, apa ala satpol pp ngamanin orang antre sembako ya?) Tapi, untunglah acara tanda tangan itu berakhir dengan tangan @Poconggg masih di tempatnya.




*Tapi, sebenernya, acara ini akan lebih oke kalau semuanya sabar dan berbaris dengan rapi, dan sedikit mengurangi teriakan-teriakan histeris ala kuburan. Jadi, pada yang sabar yaa kalau ada acara kayak gini lagi. :)*


 


Tapi, begitu kali ya emang rasanya mau ketemu @Poconggg yang selama ini suka lempar batu (nyela-nyela), sembunyi tangan itu. 


Pas acara tanda tangan dan foto-foto ini, ada beragam orang yang antre (orang beneran sih), mulai dari anak kecil sampe ibu-ibu yang sayang anak (waa, beruntung banget deh si anak punya ibu yang kayak gitu. Pasti dia seneng banget deh ya pulang-pulang dibawain oleh-oleh tanda tangan Poconggg *sirik*). 


Acara Interview with the @Poconggg dimulai pukul 11 sampe pukul 1 siang, akhirnya berakhir sekitar pukul 2 kurang. Premiere penampakan asli Poconggg ini bener-bener ruame. Oh, ya, ada juga bagi-bagi kaus Poconggg buat lima orang yang beruntung hari itu.



Satu kata buat acara Interview with the @Poconggg kemaren itu: ROCK! Seneng banget liat semangat para pemuda-pemudi Indonesia.


Tapi, yang pasti, semangat muda itu memang keren, bisa mengubah apa pun. Soekarno—godfather (tanya si Poconggg ya artinya apa) kita—juga bilang kok, “Berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan kuguncang dunia!” (Beuh, bayangin aja, kemaren di PIM itu ada berapa banyak pemuda. Pantesan gramedia PIM itu berasa gempar abis).



So, mari kita manfaatkan semangat muda kita buat hal yang baik-baik, misalnya banyak-banyak baca buku. Okey, guys, tetap semangat ya buat membuka cakrawala—lahap buku sebanyak-banyaknya! (buat kamuh-kamuh yang masih SMP, buku Superlengkap Bahasa Indonesia SMP, terbitan GagasMedia *ehem, ehem, ditulis akyu dan sohib akyu* salah satu yang juga penting buat dibaca loh--eh, sama novel Kucing Melulu & Cerita (Me)Lulu ya :p. Must read before you're THIRTY! *promosi (tak) terselubung. sori, Cong. :* Wkwkwk* Dan, mari belajar menulis. Mana tahu bisa jadi kayak @Poconggg yang inspiratif banget itu. ^o^




See you! ;)



P.S.
Kalau ada talk show lagi, biar kamu-kamu bisa punya QT alias quality time sama Poconggg, harap perhatiin hal ini ya.

  • Teriak-teriaknya jangan sepanjang acara biar suara @Poconggg (yang seksi) itu bisa kedengeran.
  • Kalau nanya, siapin pertanyaan yang okeh, yang bisa bikin Poconggg menatap lo dengan terpana.
  • Harap berbaris rapi, tenang, dan sabar saat acara book signing dan foto-fotonya. Kalau lebih rapi, semua bakal dapat tanda tangan dan foto lebih cepet. Dan, kalau lagi baris-baris gitu, harap perhatiin barang berharga kamuh. Jangan sampe berpindah tangan atau tercecer. (Sayangnya, kemaren dua tiket bioskop yang kececer ada pemiliknya. #eh) :p
  • Terus, apa lagi ya? Pokoknya yang sabar dan jangan dorong-dorongan biar semua kebagian. Buktinya, ada yang mention di @bukune, katanya, “bener aja yang dibilang kru bukune, kalo sabar, semuanya kebagian dan dia nunjukin tanda tangan Poconggg.
Jadiii, diharapkan sabar dan tertib ya. Kan kita harus mulai belajar tertib sejak sekarang biar jadi anak kebangsaan bangsa dan negara. Tsah! :)



* kabar (singkat) Interview with the @Poconggg, Gramedia PIM, 18 September 2011

Sunday, September 04, 2011

[Kamu] Gejala Optis


i owe the pic!


Suatu hari, seseorang pernah bilang kepada saya, ada yang orang yang tidak pantas, bahkan untuk kau jadikan musuh.

Dulu, saya pikir, bagaimanapun, kita tak akan bisa membenci dan melupakan orang yang pernah singgah di ruang hati kita—yang kita pikir tak ingin kita lupakan. Namun, ternyata saya keliru. Kemarin, saya menyadari, ada yang orang yang tak pantas lagi, bahkan untuk dikenang, bahkan membuatmu berpikir, seharusnya ia tak pernah berada dalam satu langkah denganmu. Kau tahu kenapa? Karena ternyata, orang yang pernah singgah itu hanyalah “sosok” yang ada di imajinasi kita—sosok fatamorgana, yang hadir ketika kau sedang tak ingin berada dalam dunia nyata. Dia ada di persimpangan yang tepat kala itu, hanya saja, dia bukanlah orang yang kau kira.

Hei, kamu (aku masih tetap mendoakan semoga kau sampai pada matahari), aku tak terlalu menyukai dunia fatamorgana. Aku lebih menyukai dunia nyata—apa adanya. Jadi, hiduplah kau di sana, dalam gejala optis yang berupa khayal semata.

Psst, aku tahu, kau takut keluar dari dunia itu karena kau sendiri sebenarnya takut mendapati kenyataan sebenarnya tentang segala hal yang ada di sana—bahkan tentang dirimu sendiri.  Kau takut pada sebuah rahasia, yang bahkan berusaha kau sembunyikan dari dirimu sendiri.

Namun, menjadi diri sendiri adalah kunci dari sesuatu yang disebut bahagia—andai kau pernah tahu.


p.s. 
Oh, ya, lagi pula, katanya, setiap orang memiliki hak untuk membodohi diri mereka satu kali saja. Hanya satu kali. Dan, sepertinya, aku telah mempergunakan hakku itu—ketika aku memercayaimu.

Friday, September 02, 2011

ketika idul fitri membagi ruang bahagianya



saat gerimis jatuh, aku tak pernah membayangkan seperti itu pula tahun-tahun berjatuhan.
kau tahu, saat kau berteduh di bawah atap sebuah toko, menunggu gerimis reda, kau mungkin berpikir bahwa kau hanya sempat mengumamkan dua-tiga lagu. namun, ternyata, sudah side a side b sebuah kaset lama kau putar di dalam benakmu.
dan, bersama lagu-lagu lama, gerimis pun mereda.
lalu, usia pun ternyata ikut bersamanya.

lebaran kemarin ternyata sudah begitu lama berlalu, tanpa saya sadari. ani yang menjadi tokohnya, yang dulunya gadis kecil polos, telah menjelma seorang remaja.

cipa yang selalu mampu menggantikan pippi lotta dengan tingkah usilnya, telah menjelma seorang gadis kecil yang sudah bisa diminta tolong untuk memandikan adik sepupunya yang lebih kecil--korban dari kemalasan tantenya yang melebihkan tidurnya. :p pippi lotta berkejaran dengan gerimis. gadis kecil ini, ah, ada-ada saja tingkahnya, seperti mencuri-curi foto dan gaya saat pemilik kamera dan pasmina--lengkap dengan brosnya--sedang tidur, misalnya. ah, cipa, ada-ada saja. cepat besar, sayang, dan raih hari depan di hadapanmu. :)







keponakanku, bertambah jumlah mereka tiap tahunnya. bahkan, aku tidak sempat menceritakan semua tingkah polah mereka. afni bersaudara, misalnya. aku tidak sempat merekam tingkah mereka. mereka seperti tumbuh begitu saja ketika aku bertemu mereka--seperti hanya dalam hitungan satu-dua kali gerimis.

lebaran, selalu menyadarkanku bahwa tahun-tahun berjatuhan seperti gerimis jatuh. bersirebut dalam rintik yang tak terlalu kau pikir tak begitu lama, tetapi dia jatuh dalam beribu rintik, membawa beribu kenangan--mungkin juga sedikit cerita tentang cinta, yang penuh tawa ataupun dibubuhi sedikit air mata.

tahun-tahun berjatuhan bagai gerimis, yang kau pikir hanya beberapa kejap, tetapi membawakan berbagai cerita dalam setiap rintiknya. beribu cerita--yang terkadang sempat kau lupa, bahkan mungkin tak mampu kau lupakan sama sekali.

semoga, dalam gerimis kelak, aku bisa mengingat sudah berapa lirik lagu aku gumamkan dalam menunggunya reda, agar aku tak melupa bahwa aku perlu menghafal lirik-lirik baru agar menunggu gerimis jatuh tak menjadi membosankan dan berlalu begitu saja.


--lebaran 2011.

p.s.
dear all, selamat idul fitri. mohon maaf lahir batin ya. maafkan atas segala salah dan khilaf.
semoga ramadhan dan idul fitri masih berkenan menerima kita dalam ruang cintanya, ruang bahagianya, pada masa mendatang. :)

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin