dari tempat aku duduk sekarang, matahari sedang menyala dalam merah tembaga. selalu indah dalam warnanya itu, seakan-akan mampu menyerap setiap resah dalam butiran warnanya.
tapi, dia tampak semakin jatuh, seakan-akan ditarik begitu pelan oleh tangan-tangan yang tak kasatmata.
kita pernah menunggu matahari merah tembaga seperti itu, dulu.
dalam percakapan-percakapan panjang.
dan, tanpa kita sadari, matahari tiba-tiba saja menghilang.
dan, sekarang, kau tahu, hanya beberapa kilas dalam pandanganku, ia juga sudah menghilang; pulang.
tanpa ada jejaknya di sana hingga aku pun tak akan bisa menyusurinya, untuk menemukan dan menanyakan kabarnya.
sudahlah. esok dia akan berada di sana lagi, bukan?
matahari merah tembaga tak berada di tempatnya lagi. matahari menghilang.
dan, aku pun tahu aku harus beranjak dari sini,
pulang.
#i owe the pic!#
1 comment:
:)
Post a Comment