Penjual Kenangan

Friday, October 29, 2010

Dia mengabulkan (lagi) doaku :)




hari itu, aku lupa kapan tepatnya. belum lama. mungkin, dua minggu saat puasa berjalan atau dua minggu sebelum lebaran. yang pasti, pada kisaran waktu itu. aku menelepon ibu. membawakan kabar gembira tentang pernikahan sahabat baikku--yang juga sudah dianggap anak sendiri oleh ibu. :)

saat akan mengakhiri percakapan, ibu mengingatkan aku tentang sesuatu. "hati-hati, nak. jaga dirimu. ibu bermimpi tidak baik tentangmu," pesannya. "hanya mimpi, nak. tapi, ibu khawatir kau kenapa-kenapa," lanjut perempuan yang semakin tua itu.

"tidak perlu khawatir, ibu, semua akan baik-baik saja," sahutku ringan, sambil berpikir ibu hanya terlalu mengkhawatirkan aku yang terlalu sibuk menjadi penjelajah deadline.

dan, tadi pagi, saat dalam perjalanan, aku teringat pesan ibu itu. ah, aku benar-benar lupa.
dan, aku tidak hati-hati. maaf, ibu. aku akan berusaha tak mengabaikan ucapanmu.
namun, aku tahu, Dia menyayangku, hingga memberi sedikit goresan ini. hanya sedikit luka, yang aku tahu akan silam segera. dan, sebagai pengingat bagiku, agar aku tidak alpa. dan bahwa Dia menyayangku dan selalu memberikan jalan terbaik-Nya

dan, sebagai pengingat bahwa Dia tak pernah lupa dengan doa yang pernah kuucap--yang bahkan, ternyata aku yang lupa.
ya, inilah yang kuucapkan diam-diam dalam sujud-sujudku.
dan, kini, dikabulkan-Nya, bu.
ah, betapa Maha Penyayang Dia.
dan, betapa maha pelupa aku.

ibu, terima kasih juga atas doa-doamu. :)


i owe the pic

2 comments:

pencakar langit said...

Yup! God give you kindess and bless. Syukuri yaaa. Jangan iseng ngintip lagi ato baca-baca SMS yg lama. Apus semua! That's mean you are free. Yuks, makan pizza!!! Hahahaha

iQko said...

bukankah Dia terkadang menjadi pengingat yang paling hebat? kala kita manusia, sering menjadi lupa.

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin