Penjual Kenangan

Monday, November 08, 2010

Anak Tudung Warna-warni







Tetangga kubikel saya menunjukkan sebuah toko online yang menjual anak tudung dengan corak dan motif. Wow, ternyata bagus-bagus. Tapi, sayangnya model-model yang lucu-lucu itu udah pada abis. :((

Namun, si pemilik toko online bilang akan ada produk baru segera. Tapi, harganya memang cukup mahal dibandingkan dengan anak tudung polos yang selama ini saya pakai. Yah, mungkin sebanding dengan bahan yang mereka bilang "impor, lycra korea, high quality pula". Hehe. Mereka menyebut anak tudung jenis ini dengan "inner multi".

Saat ada foto baru yang di-upload, saya langsung "booked", dua nggak nanggung-nanggung. Padahal, harga satu buah anak tudung itu udah seharga tiga setengah kerudung paris. :p "blum ongkir ya, sist." ^^ Huhu. Tapi, cakep-cakep.... :D

Lalu, saat saya iseng mampir ke toko pernak-pernik, saya kepikiran buat liat-liat bandana aja. Fungsinya mirip-miriplah. Dan, ternyata, ada produk yang mirip dengan anak tudung ini. Kalau di gambarnya plastiknya, si, kayaknya buat dipake anak-anak skater gitulah. Buat nutupin kepala saat lagi kongkow-kongkow. Wah... saya jadi ga bisa lepasin itu tutupan kepala.



Si Mbak yang jaga deketin saya. Mungkin, dia bingung saya mau pake di mana itu "tutupan kepala". Mana saya pakai acara coba-cobain di kepala (di luar kerudung) pula. Mungkin, si Mbak-nya makin bingung. :p Setelah pilah-pilih warna, akhirnya saya (kalap) beli tiga--tadinya cuma mau beli satu. ;( Soalnya, harganya 1/3 harga anak tudung multi yang udah saya komenin dengan "booked". :D

Akhirnya, saya batalin aja satu inner multi yang udah saya take-in  itu. "Sist, maaf, aku batalin satu ya. Jadi, aku pesan satu yg cokelat aja. Maaf bgt." Untungnya si penjual dengan santai menjawab, "Okey, sist, gpp. ;)" *haha, kadang, saya dan teman-teman becanda ala toko online dengan menggunakan kata "sist". Lucu juga istilah yang berkembang di bisnis toko online itu. :)*

*** Oh, ya, waktu kali pertama transaksi di toko online, saya "ogah" pake kata "sist" karena merasa, hmmm, aneh. Hihi. :p Jadilah saya nanya dengan,
Saya: "Yang ini ada ga, Mbak?"
Toko online X: "Kosong, sist."
Saya: "Yang ini berapa, Mbak?"--masih bertahan dengan kata, "Mbak".
Toko online X: "PM ya, sist".
Saya: "Oke, Mbak."
Toko Online X: "Oke, sist, totalnya bla bla. Transfer via bla bla ya, sist."
Saya: "Oke, nanti aku kbari klo udah transfer ya, Mbak."
Toko online: "Oke, sist. Barangny segera dikirim klo udah transfer sist."
Saya: "Oke, thx. Ditunggu ya, SIST." (akhirnya, saya menyerah, dan menggunakan kata "SIST" itu. :( Apalagi, di antara komen-komen foto, yang pake mbak saya doang. Haha. Ternyata, arus di toko online terlalu kuat untuk saya lawan, Sist. ;) ****





So, saya jadi mulai berpikir buat mengkreasikan anak tudung. Nggak cuma berpatokan pada anak tudung yang dijual di pasaran saja. Anak tudung bisa menggunakan kain-kain lain yang "semacam itu". Yang penting, nyaman di kepala. :)

No comments:

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin