"dan, karena hidup itu indah.
aku menangis sepuas-puasnya."
--sapardi djoko damono--
dan, kau tahu, percakapan panjang kita seringnya malah menjelma air mata.
apakah itu pertanda?
entahlah, aku tak pandai mereka.
dan kau seakan juga tak belajar untuk menjadi lihai membacanya.
No comments:
Post a Comment