Penjual Kenangan

Monday, December 18, 2006

Ni, Kami Rindu Tawamu

saat hari kemarin,
sudah dua minggu cahaya hilang dari matanya

(masih seperti minggu lalu, saat aku menyadari betapa hanya dunia di mimpilah yang mampu menghiburnya)

bukankah cahaya itu yang selalu ada di sepanjang detak usiaku? sejak dulu.
dan aku masih saja sibuk. masih saja bertaruh dengan waktu.
masih saja sibuk menghitung deru. menghitung detak.
aku masih saja tak sempat ikuti jejak cahaya itu,
dan katakan, seorang perempuan yang lemah lembut hatinya mencarimu.
seorang perempuan yang di tangannya tergariskan cinta.
yang di tangannya tergariskan kasih. yang di tangannya tergariskan sayang.
yang di hatinya selalu ada ruang untukku. hangat. seperti saat aku dekat dengan ibu.

Tuhan, milik-Mu-lah segala cahaya. semoga langkah hari ini membawa cahaya itu kembali pada matanya

Ni, maaf, hanya doa lagi yang tertitip hari ini.

(Senin, 20 November 2006, 12:12)

No comments:

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin