Penjual Kenangan

Sunday, October 14, 2012

jatuh cinta

gambar di sini!



suatu kali, saya pernah jatuh cinta kepada seseorang. 
dan, kala itu, kau tahu, kau bisa merasakan dunia seakan-akan bertumpu pada satu titik. kepadanya. dan, ketika itu, kau seakan-akan hanya merasa bahwa dialah keping terakhir yang bisa melengkapi puzzle hatimu. hanya dia. tak bisa yang lain.

lalu, kini, saya tidak pernah bertemu lagi dengan laki-laki itu. entah berapa lama, tujuh tahun, mungkin. dan, tiba-tiba saja, kenangan bersamanya hanyalah berupa ingatan yang tak terlalu lekat di benak saya, bahkan terasa buram.

saya mengetahui (kembali) bahwa saya pernah jatuh cinta kepadanya lewat sebuah tulisan panjang penuh keresahan yang saya tulis di sebuah diary. bahwa saya pernah jatuh cinta kepadanya. bahwa saya merasakan sebuah kebahagiaan kala bersamanya.

namun, mengapa sekarang ingatan tentang dia menghilang? memori bersamanya pun tak menyisa, padahal di diary itu pernah saya tuliskan bahwa pernah ada waktu kala bersamanya, saya ingin waktu berhenti pada titik itu saja. sepertinya, saya sangat bahagia kala itu hingga menuliskan sedemikian rupa.

dan, saya menyebutnya "jatuh cinta" kala itu. 
tetapi, bahkan, kini, tak ada getar ketika mengingat dia, bahkan tak ada niatan untuk mencarinya di jejaring sosial. dan, bahkan, mungkin jika dia hadir di dekat saya saat ini, saya tidak tahu apakah saya bisa mengingat di mana sudut kehangatan kisah bersamanya saya simpan.

lalu, apakah kala itu saya jatuh cinta? lalu, ke mana sisa cinta itu menghilang? 
apakah ditelan waktu? ataukah saya terlalu muda kala itu untuk memaknai cinta?
benarkah? ah, bahkan, hingga kini pun, saya tidak tahu apakah saya benar-benar jatuh cinta kepada seseorang. definisinya rumit.

entahlah. rupanya, saya belum bisa memaknai "jatuh cinta".
apakah jatuh cinta itu sebenarnya? apakah hanya sebentuk rasa bahagia? 
jika ya, mungkin saya sedang jatuh cinta, kepada dia yang kerap membawakan saya potongan-potongan bahagia. dan, entah bagaimana, bagai bisa menghapus sebentuk luka--yang tersimpan, tak jauh di sudut hati.






4 comments:

Selfish Jean said...

Hehe. That same person, under the same circumstances may always make us fall into the same spot. Meaning that our old version, who fell in love with the guys, didn't make any mistake. And won't do ;)

Anyway, nice blog. Salam kenal ya :)

Enno said...

setuju sama komen Momon di atas.
Tapi yg mau kubilang ke Miss Editor ini adalah:

ciee... kyknya ada kecengan baru ni?

hihihi

penjual kenangan said...

@selfish jean: hehe, yup, mungkin begitu ya. :p salam kenal juga *jabat tangan* ^^

@mbak enno: haha. *ketawa disorientasi* :))

rachmad tatawarna said...

nice blog :D

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin