Penjual Kenangan

Monday, March 14, 2011

satu-dua keping kenangan (kita)




suatu ketika, bahkan, satu-dua keping kenangan terkecil pun menjadi sesuatu yang sangat berharga--membuat kita merasa bahwa jalan kita pernah bersilangan pada masa lalu. bukan hanya dua orang asing yang kebetulan bertemu dalam sebuah persimpangan. 

suatu ketika, merekatkan keping-keping kenangan kecil itu menjadi kegiatan yang begitu menyenangkan. dan, tentu akan lebih menyenangkan ketika bisa melihat wujud kepingan itu. bagai kau diberi potongan-potongan puzzle yang tak pernah kau tahu apa bentuknya, tetapi entah kenapa kau merasa itu adalah sesuatu yang manis. sesuatu yang akan memberimu tawa ketika mencoba merangkainya, membawa bahagia--semoga.

suatu ketika, saat kau menemukan sebuah kenangan kecil lagi di dalam langkahmu, maukah kau berhenti sejenak? meraihnya dengan tanganmu, lalu menyimpannya di saku baju, membuatnya merasa aman berada di situ. dan, maukah kau membawakannya untukku?

mana tahu, itu potongan terakhir kepingan puzzle yang sedang kita terka-terka apa bentuknya.  

suatu ketika, kita akan tahu. mungkin, kita hanya perlu waktu. dan membubuhinya dengan satu dua keping harapan--jangan terlalu banyak, mungkin, agar kita tak hanya akan larut dalam harapan yang terkadang mudah terserap udara kosong. akan kutambahkan satu dua keping senyuman di antara jeda-jeda kosong yang membuat kita pusing dengan apa harus mengisinya.

suatu ketika. jika kau-aku percaya. :)  




#i owe the pic!

2 comments:

itaita said...

gak tau knp pas baca ini jadi banyak kepingan kenangan yang seliweran di pikiran aku, termasuk beberapa keping yang mau aku bungkus dan sembunyikan saja tapi malah muncul-muncul di saat kepingan kenangannya gak mau aku liat. dan aku jadi tau kalau gak ada yang salah sama keping-keping kenangan itu, mungkin belum waktunya keping-kepingan itu jadi puzzle kenangan (kita) yang utuh. +suka mendadak curcol deh di toko kenangannya mba iwied+ ihihi...

penjual kenangan said...

wah, maaf yah kalau membongkar-bongkar keping kenangan ita. :))
tapi, semoga kita selalu bisa bersahabat dengan waktu. tak terburu-buru meninggalkan ataupun menyalahkannya. *ikutan curcol :p

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin