Penjual Kenangan

Monday, March 21, 2011

(GoVlog-Umum): Kita Nyambung Nggak, Sih?





"Sebenernya, obrolan yang nyambung tuh gimana sih?" tanya si cewek dengan rambut pendek, berwajah oriental itu.

"Nggak tahu," sahut si cowok, yang memiliki lesung pipit di sebelah pipi kanannya, yang memiliki senyum yang--hmm--cukup bisa menawan banyak wanita. Ahay. :p

"Kalau kayak kita gini, nyambung nggak sih?" tanya si cewek lagi sambil menyuap makanannya. 

Saya ingin menjawab untuk mereka. Ya ampun, sejak setengah jam lalu saya duduk nungguin makanan pesanan saya sambil mencuri dengar obrolan mereka, masa mereka masih nggak tahu sih obrolan mereka nyambung apa nggak? Haha, saya kesal sendiri. Salah saya sendiri sih beli makan di Kantin Pinky di aera kos-kosan kampus Depok ini nggak bawa apa-apa, jadi bengong nggak jelas. Kalau bawa buku atau hape, pasti saya jadi ada kesibukan (sambil "sibuk" kirim SMS, misalnya) dan nggak dengerin mereka ngobrol--lagian, mereka ngomongnya kenceng ajah sih, jadi yah bukan salah saya dunk kalau tertarik dengan obrolan mereka. :p

Jadi, sejak saya duduk di kursi  meja sebelah kedua orang itu, mereka sedang terlibat obrolan yang sangat asyik. Mulai dari mantan si cowok, cewek yang suka sama si cowok, teman mereka yang sok tahu, teman mereka yang nyebelin, dan cewek yang suka dihindari si cowok, sampai temen si cewek yang patah hati, dan banyak lagi. Jadi, cewek yang suka dihindari si cowok itu suka ngajakin makan bareng, tapi kata si cowok, cewek itu galak ajah, jadi dia males deh. Si cowok suka ngasih alasan kalau dia nggak bisa karena lagi pergi sama cewek yang sedang dia ajak ngobrol.

"Wah, parah lo. Bilang aja sih, lo nggak suka sama cara dia," saran si cewek sambil menyuap makanannya yang sejak tadi tidak habis-habis.

"Yah, nggak enaklah gue," kata si cowok yang tampaknya sering sekali tersenyum dan tampak bersemangat.

"Tapi kan jadi nggak enak gue-nya," sahut si cewek lagi sambil menyodorkan nasinya yang tidak habis kepada si cowok. "Habisin ya," katanya.

"Yah, elo, udah abisin gih. Nti kita sampe malem loh," ucap si cowok. Saya pura-pura nggak denger dan pura-pura nggak lihat. Duh, makanan saya lama amat si datengnya. :(

"Sayang, nih," kata si cewek, sambil membagi nasinya yang akan dikasih ke si cowok.

"Yah, udah, sesuap aja ya," si cowok mengalah.

Si cewek mengambilkan satu sendok besar.

"Yah, banyak bangeeet. Lauk gue aja udah habis," sahut si cowok mengelak.

"Nggak pa-pa, deh. Bisalah lo abisin." Si cewek memaksa dan akhirnya si cowok mengambil sendok itu dan memindahkan ke piringnya--dengan terlebih dahulu menguranginya sedikit.

"Eh, iya, jadi, obrolan yang nyambung tuh kayak gimana ya?" Si cowok kembali membuka wacana.

Si cewek mengedikkan bahu.

"Kayaknya, kalau obrolan yang nggak nyambung tuh, lo kebanyakan diemnya kali ya." Si cowok memberikan pandangan. "Kayak gue sama si..."--saya nggak nangkap nama yang dia sebut--"tuh kebanyakan diemnya." Si cowok dengan bersemangat menyuap nasi yang sudah di piringnya.

"Iya, mungkin, obrolan yang nyambung tuh, lo bisa ngobrolin apa aja sama orang itu, nggak habis-habisnya. Pun kalau habis, dan lo diem, lo nggak perlu berpikir keras lo mesti ngomongin apa." Si cewek ikut berargumen.

Ok, people! You got it! Haha, saya berasa-berasa malaikat yang mendampingi orang-orang--yang cuma bisa ngeliatin. Yang mungkin kadang geregetan karena si orang tidak paham bahwa dia sudah sampai ke tahap kesimpulan. Sejak awal, dia udah tahu apa yang dia maksud, tapi masih bingung sendiri. :p

"Iya, lo ma gue kan dari tadi kan nggak berenti ngobrol ya," aku si cowok. 

"He-eh," jawab saya di dalam hati. 

"Berarti, kita nyambung dong, ya," lanjut si cowok. "Kita bisa ngobrol panjang lebar, tapi tetap memberikan kesempatan pada lawan bicara, saling menghargai." Si cowok tertawa senang dengan kesimpulannya sendiri. Memamerkan lesung pipitnya.

"Bener banget!" batin saya lagi. Hoho.

"Iya," sahut si cewek sambil menghabiskan makanannya pelan-pelan, seakan-akan tidak ingin obrolan itu habis. Tapi, kerennya, dia sangat cool--nggak disorientasi. 

"Eh," si cowok memulai percakapan lagi, tetapi saya tidak mendengar lanjutannya karena diinterupsi oleh si penjual yang sudah menyodorkan makanan pesanan saya. 

By the way, menurut perasaan dan pengamatan saya yang sangat sekilas, si cewek suka sama si cowok--tapi si cowok sama sekali nggak sadar. Gelagat cewek itu, meskipun cool, menyimpan sesuatu. Dan, dia sempat gimana gitu saat si cowok cerita tentang mantannya ataupun cewek yang suka sama dia. Ups, maaf menuduh. :D 

Tapi, kalau besok-besok saya ketemu mereka lagi dan mereka masih bertanya apakah obrolan mereka nyambung atau nggak, kayaknya saya bisa tiba-tiba teriak, "Masa sih lo pada masih aja nggak tahu? Atau cuma pada pura-pura nggak tahu biar ada bahan obrolan?" Haha. :p












6 comments:

Enno said...

hihihi,,,

aku juga sering ikutan nguping obrolan org dan diem2 ngasih pendapat sendiri!

btw, kayaknya mrk pura2 gak ngerti biar ada bahan obrolan

;)

penjual kenangan said...

haha, kayaknya iya, mbak. tp iri euy sama cewek itu yg bisa cool abis. aku aja yg dengerin mereka disorientasi sendiri *loh?* :))

Gloria Putri said...

whahahahha....baguuussss....mengupinga adalah kegiatan yg seru...saya suka ini :))

della said...

Nggak nguping ah Wid, kan tadi lo bilang mereka ngomongnya kenceng-kenceng.. :p

Si Ditie said...

huahahahhaha...

bener banget neeeh!

nice

penjual kenangan said...

@gloriaputri: hihi, ketaun suka nguping jg kayaknya, ni. mau sering2 mampir ah k blog kamu, mana tau dpt berita2 hasil nguping *kepo* :p

@della: eh, ada kak dellaa (hihi, inget jaman kuliah). aku sudah mampir k blogmu. eh, emg dulu byk ikhwan yg nyangka situ "akhwat sejati"? emg bukan ya? hihi.--komen buat positingan jilbab d blog della. ;p

@si ditie: waaa, jangan2 dirimu yang aku curi denger percakapannya? :)) eh, tp bukan tinggal depok ya? *lokasi kejadian*. hehe.

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin