Penjual Kenangan

Friday, January 14, 2011

RENDANG-AHOLIC [1]


Rendang salah satu makanan favorit saya--bukan hanya karena saya orang Minangkabau--karena makanan ini kaya dengan rasa. Kaya dengan bumbu-bumbu warisan leluhur. Setiap Lebaran, rendang selalu ada dalam jumlah banyak di rumah (kakak-kakak saya). Jadi, tidak berlebihan kalau setiap Lebaran, saya panen (ransum) rendang dan akan selalu memilih lauk ini jadi makanan saya sepanjang minggu selama Lebaran itu. Dan, hebatnya, tak bosan-bosan!

Kalau saya punya stok rendang di kosan, makanan khas Sumatra Barat itu akan selalu menemani piring saya. Dan, kadang, karena tak tahan menunggu waktu makan, saya akan mengudapnya--makan tanpa nasi--alias jadi camilan. :p Bisa dibilang, saya RENDANG-AHOLIC. Seperti halnya shopaholic, makan rendang juga terasa jadi "kebutuhan" dan terasa sangat menyenangkan. Wow! :)

Namun, saya termasuk orang yang pilih-pilih dalam makan rendang. Seperti shopaholic, tentu saja tidak semua barang yang ia suka. Hanya barang-barang yang ia anggap "tak-akan-ada-lagi-yang-seperti-ini-di-tempat-lain" alias langka atau barang "berkualitas" dalam sudut pandangnya. Jadi, bisa dibilang, saya RendangAholic tingkat tinggi. Hehe. Kalau beli makan di rumah makan ala Padang yang saya "cap" enak, saya tidak akan lupa bilang, "Pakai bumbu rendang ya, Da/Ni." :)

Dan, RENDANG masakan yang berasal dari dapur ini jadi salah satu FAVORIT saya. Sejak saya usia kelas lima esde, saya sudah menikmati lezatnya rendang yang dibuat sang "Koki" di "dapur nyaman"--begitu kini dapur itu disebut. Kalau sudah habis dagingnya, bumbu-bumbunya yang sudah bewarna kehitam-hitaman itu pun pantang saya tinggalkan. Bumbunya aja enak, apalagi dagingnya. :P

Setiap lebaran, saya pasti ke rumah ini. Dan, makanan yang disajikan pasti selalu menggiurkan selera. Dan, bisa jadi lupa yang lain karena asyik menikmati makanan lezatnya, terutama RENDANG.

Lebaran kemarin, saat yang lainnya masih asyik menikmati kue-kue di ruang depan, saya dan gita--sahabat saya--menyelinap duluan ke ruang sebelah, yang dijadikan rumah makan. Dan, diam-diam, kami makan duluan daripada yang lain. Dan, tentu saja, RENDANG ada di meja itu.




Dan, wow! Saat melihat fotonya, saya baru sadar, kami tampak begitu serius dan seperti takut kehabisan lauk itu. Haha. Itu efek rasa rendang yang begitu lezat--seperti efek yang bisa membuat Anda lupa masalah-masalah yang ada, juga masalah dalam urusan cinta, mungkin. :p #RendangPadangHebat!





Pssst, mau coba juga ENAKnya RENDANG dari Dapur Nyaman itu? Langsung saja mampir ke serambi Rendang Padang Enak ya.

Uni, Uda, sanak sadonyo, caliak-caliaklah dulu di teraih blog-nyo itu. Kalau nandak tau rasonya, buliahlah dipasan RANDANG-nyo ka Uni Desi. Bisa juo ma-add Uni tu di YM-nyo di rendangmama@yahoo.com untuk batanyo-tanyao labaih banyak.

--terjemahannya: nggak terlalu susah kan bahasanya? Maksudnya si: liat blognya. trus, klo mau pesan, langsung saja ke Desi atau add di YM klo mau tau lbh banyak. :p

#foto: koleksi pribadi waktu Lebaran kemarin. :)

2 comments:

pencinta keluarga said...

ikutttann makann dunk Nde,,,Rendang Mama mang TOP deh!

penjual kenangan said...

hehe, baru inget lagi klo ternyata ides ga ada di jakarta ya? :(

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin