Penjual Kenangan

Friday, December 17, 2010

Saya Suka Hari Minggu :)

Hari Minggu lalu, saya, Nulur, dan Chizumi berpetualang ke Kreo, Cileduk, Jak-Sel (eh, apa udah masuk ke Tangsel yak?) untuk menemui seorang teman lama--sebenarnya, ada keperluan nitip-nitip sih sama teman lama itu. Makasih, Anto. :D 


Malamnya, saya ke rumah Nulur untuk mengambil transkrip nilai saya *waktu itu nitip legalisasi sama Nulur yangbaikhati itu. ;)* Sudah lama saya tidak ke rumah Nulur. Tapi, ternyata, suasananya masih sama. Saat sampai, pas banget magrib, jadilah saya ikutan salat magrib berjamaah dengan keluarga Nulur. :)


Lalu, saya masuk ke kamar Nulur buat ngobrol ngarol ngidul. Dan, mendapati sebuah lukisan. Cakeepp. (Hiks, pengen bikin kayak gitu juga). Ternyata, ada yang berubah di kamar Nulur. Dia punya banyak kuas dan kanvas. *saya iriiii. kan, dulu saya juga punya cita-cita jadi pelukiiiis. ^^* Tapi, Nulur berjanji mau nemenin beli kuas, cat, dan kanvas di warung perempatan apalah gitu. Katanya, di sana murah. 


Ini gambar Nulur yang bikin saya iri. ;( *Kata Nulur, dia nyontoh, dan dia malu-malu bilang itu masih jelek. Haha. Cakep, kok, Lur... :)




Kata Nulur, di toko perempatan itu, harga kanvasnya murah. Tapi, hiks, kapan ke sananya? Nulur mau dikarantina pula :( Tapi, suatu hari, pasti ke sana dan mewujudkan cita-cita lama saya, yang terpendam--painter wannabe. ;)


Esoknya, saya dan Nulur berkendara dengan cukup santai (saya suka hari Minggu). Ke Kreo lewat Blok M. "Kalo gue, taunya lewat Slipi, Lur," kata saya, menjadikan daerah jajahan saya itu sebagai patokan ke mana-mana. 

Nulur ngakak. "Jadi, muter-muter, Wied," katanya. Saya sempet mikir, emang iya? Kayaknya lumayan deket juga. Hehehe. Untunglah Nulur jago menavigasi.

"Lur, belok mana?" tanya saya setiap ada belokan. 


"Wied, ini kan jalan waktu kita mau ke Senayan," kata Nulur (sebal, mungkin).

Hehehe, saya tidak inget, bow! ;p


Setelah ke Kreo, kami ke Blok M Square. Lumayan juga itu tempat, banyak barang-barang lucu. Produk Yogya kayak dipindahin ke sana. :) Setelah muter-muter sampe capek nyari kemeja putih buat Nulur, kami makan di So**ria.


Saya memesan mi ayam, Nulur memesan nasi bistik ayam. Setelah lama nunggu, datanglah si Mbak-nya membawakan pesanan kami. Tapi, saya dan Nulur bengong saat dia naro pesanan saya di meja. Sendok dan tisunya kenapa mpe begitu yak? Hahaa.



Pesanan Nulur datang. Lalu, kami iseng ngedeketin kedua tisu itu. Yang satu lepek ajah. :p




Kasian juga Mbak-nya jadi grogi gara-gara saya dan Nulur bengong sambil liatin. Untunglah, tak beberapa lama, dia membawakan lagi tisu (pesanan saya)--dibawain cukup banyak. :D

Jadi ngerasa bersalah tadi saya dan Nulur bikin si Mbak-nya sempat grogi. :p

No comments:

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin