Penjual Kenangan

Tuesday, December 14, 2010

(not) suddenly?




kau tahu, aku orang yang (agak) peragu. ;) sejak dahulu.
dan, kau tahu, seringnya, aku juga selalu dihadapkan pada keputusan-keputusan yang harus dan wajib kupilih. ujian, mungkin, untuk sifat peraguku itu. dan, entah kenapa, aku sering terjebak di antara keduanya.

dan, sering kali, keputusan yang kuambil itu begitu ekstrem, bagai makan buah simalakama, kata pepatah. kau tentu tak ingin bapak atau ibumu mati karena makan atau tidak makan buah itu, kan? dan, kalau harus makan buah simalakama itu, aku sih akan heran kenapa harus makan buah itu, bentuknya saja aku tak tahu. hehe. tapi, begitulah buah simalakama. harus kau makan atau tak kau makan. dan seringnya, orang akan memilih kata "atau". dan itu ternyata tak masuk pilihan. :( ya, kadang aku dihadapkan dalam zona harus memilih ke kutub utara atau ke kutub selatan dalam sebuah medan magnet. dan, tak bisa kau berdiri di tengah-tengahnya.

dan, kau tahu, hasil dari pilihan-pilihan itu selalu memberi kejutan, memberi warna pada perjalanan. kadang, warnanya memang tak selalu aku suka. tapi, kadang, warna yang tidak kita suka disukai orang lain, bukan? :)

setiap pilihan, ada risikonya. tentu saja. dan, kali ini, menjelang akhir tahun ini, sifat peraguku diuji lagi. dan, sudah ada pilihan yang kuambil. sudah diputuskan, tapi belum aku jalani. beberapa bulan lagi. mungkin sebulan, dua atau tiga bulan lagi.  wow. menurutku, ini pilihan yang cukup besar dalam perjalanan hidupku. kau tahu, sebuah pilihan yang tampaknya "ringan" karena merupakan sebuah kesempatan. tapi, sebenarnya, hmm, banyak hal yang bersahut-sahutan di benakku. aku belum tahu warna apa yang ada di sana. dan, apa cerita yang ada di sana. (semoga menyenangkan :), tentu saja, itu harapan dalam setiap langkah kita, bukan?)

tapi, kadang tentu kita penasaran, apa kejutan di depan sana?
entahlah, ya aku tahu, semua yang terjadi tak pernah sia-sia.
begitulah yang aku percaya. :)



p.s:
Tuhan, ternyata, ada yang bersembunyi di sudut hatiku itu. duduk diam di sana. apakah itu sebuah ketakutan? ah, aku tidak begitu jelas mengenalinya. tapi, kau tahu, dia ada di sana.

dear my Lord, aku tak sendiri, bukan?
"kita begitu dekat," bukan? seperti yang dikatakan penyair Abdul Hadi WM itu, "sebagai api dengan panas/aku panas dalam apimu".


Tuhan, aku tak (pernah) ingin jauh. dari-Mu. :)


-- 15 desember 2010, suatu sore yang sudah kemalaman. ^^


[i owe the pic]

No comments:

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin