Demi
pembaca setianya,
@Poconggg alias Arief
Muhammad (pake
f bukan
p, seperti yang belio pesankan) udah ada
di dalam kantor Gramedia PIM sejak toko buku itu belum buka. Dia udah tau tuh kalo lo-lo
pada—para pembaca
Poconggg Juga @Poconggg
(PJP) yang cinta mati banget sama kejomblo-ngenesannya—udah nunggu di depan
rolling door toko buku itu. (Ya ampun, itu pada shif2an bangunin ayam jago kali
di rumahnya? Pagi-pagi buta udah pada nongkrong di depan Gramed—meski
@Poconggg
belum tampak di sana, mereka udah disambut poster gede @Poconggg di Gramed). :p
Pukul 10 tepat,
rolling door dibuka. Dan, kayaknya, Pak
Satpam yang pada bukain tuh pintu pada kaget deh liat cewek-cewek cantik itu
pada ngacir kayak gangsing ke dalam. Tapi, wow, nggak sia-sia dong pengorbanan
mereka nunggu dari pagi. Yang duluan dapat tempat duduk paling depan, deket
pembatas dengan (bakal) tempat duduk @Poconggg dan @benakribo.
Men, itu tempat dahsyat banget—bisa liat
penampakan asli @Poconggg lebih deket (dan lebih sering kena foto, cuy!) *jadi,
besok-besok, lo pada jangan pada alergi duduk di depan ya, terutama di depan
kelas :D*
Awalnya, tempat duduk
(lesehan) masih berisi lima baris dan masih selaw bangetlah buat liat-liat
kalau ada yang bening-bening. Menjelang pukul 11 pagi, pengunjung makin banyak. Wow!
Kalau @Poconggg tau barisannya penunggunya sebanyak itu, dia bakal balik lagi
deh ke kuburannya (maklum, dia biasa yang disebut penunggu malah diserbu
“penunggu”). Untunglah dia nggak tahu, soalnya kru bukune cuma bilang, “Yah,
ada 20 oranganlah.”
Ngurangin nol satu doang kayaknya nggak masalah ya,
soalnya kan nol ga ada nilainya nggak sih? *pola pikir bukan-anak-matematika*
Jadi, kan nggak boong-boong amat. Katanya sih, kalau boong demi
kebaikan a.ka. kemaslahatan bersama itu dimaklumin. Katanya, sih, kalau bukan
gitu, bagi-bagi dikitlah dosanya ma pembaca PJP yang dateng bejibun ke PIM
kemaren (18/9). Hehe.
Oh, ya, balik lagi. Kan @Poconggg
a.k.a Arief itu tahunya cuma dua puluhan gitu, dia udah ongkang-ongkang kaki
aja tuh di ruangan kepala tokonya Gramedia. Dia nggak tahu aja, di luar, udah
ada 200-an orang lebih. Kalau dia tahu, cowok pemalu (alhamdulillah yah, untung
nggak malu-maluin. hihi) itu bakal jiper dah, soalnya dia takut mantannya semua yang dateng *padahal,
ya, dia ngakunya selama ini jomlo-ngenes loh. what?*
Jadi, ya udah, dia nyuruh
Bena—yang jadi moderator—duluan yang liat keluar, “Ben, tolong lo liatin ya.
Ada si X nggak? Soalnya, kemaren pas dia minta balikin jaket yang dia kasih ke
gue, gue nggak bales bbm-nya. Jaketnya udah gue kasih ke mantan gue yang lain.
*ups, bagian ini fiktif doang deng,
soalnya @Poconggg ngaku2 punya banyak mantan sih, jadi ya, imajinasi jadi liar
gini deh*—gils, jangan sampe lo
pada minta balikin barang-barang yang udah lo kasih ke mantan! Itu ada di “10
rules ampuh lupain mantan”. Kata artikel itu, “Jangan tukar harga diri lo
dengan semua barang itu!” See? ;p
Okeh, balik lagi ke Poconggg.
Akhirnya, keluarlah Bena dengan rambut kribonya itu. Dan, wow, semua penunggu
pada teriak kayak ketemu Bena. Seru abis dah *biar yg nggak dateng pada iri*
Beuh, Bena cakep banget hari itu. Rambutnya kribo, kacamatanya gede. Cowok
idola masa kini banget pokoknya.
Cewek-cewek histeris dunk. Tapi, wibawanya Bena
langsung mampu mendiamkan teriakan itu dengan suaranya yang pas banget buat orang yang bernama Bena. Mungkin, kalau nggak inget persohiban dengan Poconggg, Bena bakal ngabisin waktu sampe acara selesai buat cuap-cuap
dengan suaranya yang Bena-banget itu. Hoho. Soalnya, sebagian besar pengunjunganya itu cewek euy, bening-bening. (Menguntip si Poconggg pas udah muncul dan liat pengunjung cowok di pojokan, “Lah, cowok ngapain dateng ke acara yang
nampilin cowok juga sih?” Bener juga ya apa yang Poconggg bilang. Tapi,
kayaknya cowok-cowok itu pada cekikikan dalam hati deh: “Gue nggak liat lo, Cong. Gue liat cewek bening-bening ini jugalah.”
:p)
Tapi, menginggat Poconggg
udah deg-degan dari tadi, akhirnya Bena manggil Poconggg dan taraaa, pembaca
PJP yang rata-rata ababil—eh, maksudnya abege
gembil loh, bukan abege labil :p—langsung
teriak-teriakin nama Poconggg. Tempat talk
show yang penuh sesak itu semakin sesak.
Ternyata, Poconggg bisa juga
loh grogi di depan cewek-cewek cantik itu. “Di twit aja banyak ngomongnya, di
sini diem,” ledek Bena. Duh, tambah salting de Poconggg dengan ledekan itu. Hihi.
Saat lagi acara itu, Poconggg
sampe keausan dan minta salah satu air botol yang lagi dipegang salah satu pengunjung.
Rusuh banget pas botol itu dibalikin, semuanya pada ribut. Kocak! Kayaknya
botol itu bakal disimpen sama si empunya. Bayangin, ada bekas bibirnya @Poconggg
di situ. Wow *blink blink*
Terus, @Poconggg lanjutin
lagi cerita-cerita tentang dirinya selama setengah jam lebih *nggak tau tuh dia cerita apa, soalnya setiap
dia ngomong, semua cewek langsung pada tereak-tereak. wkwkwk*
Lalu, masuk ke sesi
pertanyaan. Sesi yang tadinya udah diatur dengan baik malah jadi penuh teriakan,
semua orang pengen nanya dan udah pada teriak-teriak duluan sebelum ditunjuk (untunglah
Bena udah kribo, klo ga, rambutnya bakal keriting deh ngatur yang nanya. Kayak
yang di twit @bukune, suasana brutal, tapi seru! :D)
Pertanyaan yang diajukan ke @Poconggg
seputar umur, udah punya pacar belum, rumahnya di mana, apa tujuan ke depan.
Dan ada yang minta biodata lengkap segala. Eh, udah gitu, ada yang nanya kapan
ke rumah? (bikin iri nggak siiiiy?)—psst, itu yang nanya anaknya pak dosennya
si Poconggg, maksudnya kapan ke rumah kelarin skripsi. Hehe.
Tentang biodata lengkap, @Poconggg
lupa berapa banyak saudaranya, soalnya kata dia, (entah teori dari mana), play boy itu mesti nggak boleh terlalu
terlihat dekat dengan keluarga. (Lah, katanya jomlo, tp sekarang dia ngaku play
boy dan punya pacar di semua fakultas. Haha. Poconggg, Poconggg, kocak banget
deh dia *kedip-kedip*).
Soal umur, @Poconggg bilang
dia masih 16 tahun. Katanya, kalau ada yang bilang dia 21an gitu, itu boong (?).
Oh, iya, yang paling bijak
dari Poconggg, katanya carilah teman seperti Alitt)—yang hari itu
nggak berkesempatan datang. Katanya, bisa dicela-cela tanpa perlawanan. Hoho.
Tapi, psst, sepanjang talk show itu, @Poconggg
ngomongin Alitt mulu deh, sampe mungkin para penonton pada curiga (ada apa
antara Alittt dan Poconggg? Hmm…) *ikutanbakarmenyan*
Sesi tanya jawab cukup
panjang, tapi sayangnya yang dapet giliran nanya malah nanya hal yang sama. Di
Twitter @bukune juga pertanyaan yang muncul sebagian besar sama dan sudah
dijawab di acara. Tapi, tetep seru banget, soalnya kan pasti semua orang pengen
tahu banyak tentang @Poconggg yang selama ini nyembunyiin identitasnya. Dan, semua
pertanyaan itu dijawab @Poconggg dengan lancar dan sabar dan kocak.
Dari pertanyaan-pertanyaan
yang muncul, dipilihlah lima orang yang beruntung dan bisa dapetin paket buku
dari bukune. Dan seneng banget pastinya bisa maju ke depan dan salaman sama
tangan (beneran) Poconggg.
Abis sesi tanya jawab itu,
acara dilanjutin dengan sesi tanda tangan dan foto-foto. Ini acara yang paling
ditunggu-tunggu pastinya. Tapi, semua terlalu bersemangat sampe-sampe kru
Bukune dan kru Gramed tiba-tiba harus merangkap jadi pengaman ala konser (eh,
apa ala satpol pp ngamanin orang antre sembako ya?) Tapi, untunglah acara tanda
tangan itu berakhir dengan tangan @Poconggg masih di tempatnya.
*Tapi, sebenernya, acara ini
akan lebih oke kalau semuanya sabar dan berbaris dengan rapi, dan sedikit
mengurangi teriakan-teriakan histeris ala kuburan. Jadi, pada yang sabar yaa
kalau ada acara kayak gini lagi. :)*
Tapi, begitu kali ya emang
rasanya mau ketemu @Poconggg yang selama ini suka lempar batu (nyela-nyela),
sembunyi tangan itu.
Pas acara tanda tangan dan
foto-foto ini, ada beragam orang yang antre (orang beneran sih), mulai dari
anak kecil sampe ibu-ibu yang sayang anak (waa, beruntung banget deh si anak punya
ibu yang kayak gitu. Pasti dia seneng banget deh ya pulang-pulang dibawain
oleh-oleh tanda tangan Poconggg *sirik*).
Acara Interview with the
@Poconggg dimulai pukul 11 sampe pukul 1 siang, akhirnya berakhir sekitar pukul
2 kurang. Premiere penampakan asli Poconggg ini bener-bener ruame. Oh, ya, ada
juga bagi-bagi kaus Poconggg buat lima orang yang beruntung hari itu.
Satu kata buat acara
Interview with the @Poconggg kemaren itu: ROCK!
Seneng banget liat semangat para pemuda-pemudi Indonesia.
Tapi, yang pasti, semangat
muda itu memang keren, bisa mengubah apa pun. Soekarno—godfather (tanya si Poconggg ya artinya
apa) kita—juga bilang kok, “Berikan
aku sepuluh pemuda, maka aku akan kuguncang dunia!” (Beuh, bayangin aja,
kemaren di PIM itu ada berapa banyak pemuda. Pantesan gramedia PIM itu berasa
gempar abis).
So, mari kita manfaatkan
semangat muda kita buat hal yang baik-baik, misalnya banyak-banyak baca buku.
Okey,
guys, tetap semangat ya buat
membuka cakrawala—lahap buku sebanyak-banyaknya! (buat kamuh-kamuh yang masih SMP, buku
Superlengkap Bahasa Indonesia SMP, terbitan GagasMedia *ehem, ehem, ditulis akyu dan sohib akyu* salah satu yang juga penting buat dibaca loh--eh, sama novel
Kucing Melulu & Cerita (Me)Lulu ya :p.
Must read before you're THIRTY! *promosi (tak) terselubung. sori, Cong. :* Wkwkwk* Dan, mari belajar menulis.
Mana tahu bisa jadi kayak @Poconggg yang inspiratif banget itu. ^o^
See you! ;)
P.S.
Kalau ada talk show lagi, biar kamu-kamu bisa
punya QT alias quality time sama Poconggg, harap perhatiin hal ini ya.
- Teriak-teriaknya
jangan sepanjang acara biar suara @Poconggg (yang seksi) itu bisa kedengeran.
- Kalau nanya,
siapin pertanyaan yang okeh, yang bisa bikin Poconggg menatap lo dengan
terpana.
- Harap berbaris
rapi, tenang, dan sabar saat acara book
signing dan foto-fotonya. Kalau lebih rapi, semua bakal dapat tanda tangan
dan foto lebih cepet. Dan, kalau lagi baris-baris gitu, harap perhatiin barang
berharga kamuh. Jangan sampe berpindah tangan atau tercecer. (Sayangnya,
kemaren dua tiket bioskop yang kececer ada pemiliknya. #eh) :p
- Terus, apa lagi ya? Pokoknya yang sabar dan
jangan dorong-dorongan biar semua kebagian. Buktinya, ada yang mention di @bukune,
katanya, “bener aja yang dibilang kru bukune, kalo sabar, semuanya kebagian dan
dia nunjukin tanda tangan Poconggg.
Jadiii,
diharapkan sabar dan tertib ya. Kan kita harus mulai belajar
sejak
sekarang biar jadi anak kebangsaan bangsa dan negara. Tsah!