Penjual Kenangan

Saturday, June 04, 2011

Jangan Jadi Generasi Plagiator alias Tukang Sontek, Please

badge ini sudah ada lama di sidebar blog saya loh. ;)

  

Dua hari ini saya kesal sendiri karena menemukan banyak tulisan saya di-copy paste (copas) sekena-kenanya oleh orang lain dan diposting di blog-nya. Sama seperti sahabat saya, gita, hal ini bermula karena kami sedang membicarakan postingan Mbak Enno yang sedang sedih karena menemukan tulisannya di-plagiat orang lain.

Isenglah kami mencari kata kunci tulisan kami di google, dan menemukan banyak yang "ngutip" tanpa sumber (sajak-sajak Gita, terutama, bersebaran di berbagai blog). Ya ampun, kok orang sekena-kena dan nggak mikir sama sekali buat "aku-aku" tulisan orang lain. Saya dan gita saling bertanya, "Gimana perasaan mereka saat mosting itu dan saat orang lain komen tentang 'tulisannya' itu?" Entahlah, apa yang mereka pikirkan. 

Salah satu kasus yang paling bikin kesal itu ada di blog yang satu ini: punya jozhie natalya fardyan. Gita yang kali pertama menemukan tulisan dia ada di blog itu. Lalu, Mbak Enno menemukan tulisan pendek "Penjual Kenangan"--yang juga merupakan judul cerpen saya yang pernah dimuat di Koran Tempo, 2005 silam--saya ada di blog itu. (Saya juga menemukan penjual kenangan saya di sini: http://octarelianna.wordpress.com/2011/05/30/penjual-kenangan/)

Lalu, saat saya cek blog Johzie itu, ya ampun, ternyata, nggak cuma tulisan itu yang ada di postingan blog itu. Hampir semua yang dia posting adalah tulisan saya--lengkap dengan gambar yang biasanya menyertai tulisan saya, yang saya pinjam dari kumpulan foto di sebuah web.

Wow, saya kaget, apalagi melihat tagline blog saya (yang ada di bagian bawah blog) juga di-copas buat blog itu. Sebuah sajak yang khusus saya buat untuk sobat saya, Nulur si Pencakar Langit, pun tak ketinggalan di-copas dan membuat Nulur bikin tulisan juga tentang menghargai karya orang lain. Saat baca tulisan Nulur, saya baru sadar kalau blog itu juga copas about me di blog saya. Haha. Parah beut!

tagline di blog jozhie itu

Saya sempat share tentang copas sekenanya ini di FB dan ternyata oh ternyata, Ice si gerimispagi--adik Gita--menemukan juga tulisan dia di blog itu. Tulisan ice dalam setahun dengan cepat berpindah ke dalam blog dia. Dan, setelah diperhatikan, blog itu semacam kompilasi blog saya, blog Gita, blog Ice--dan entah isi blog siapa lagi.


Saya sempat mengirimkan pesan kepada si empunya blog di FB (saya menemukan FB-nya dari FB badge di blog itu). Dari korespondensi kami itu, si empunya FB bilang dia posting tulisan kami itu karena dia suka dan dia nggak tau kalau ada aturan dalam dunia tulis-menulis yang bilang kalau kita mengambil/ngutip tulisan orang lain, kita mesti mencantumkan sumbernya atau bilang bahwa itu bukan tulisan kita. Istilahnya, dia nggak tau yang namanya "hak cipta" atau semacamnya itu. 

Saya cukup mengerti ketika dia bilang seperti itu, mungkin dia memang nggak tau--meski dia copas secara keseluruhan, bahkan ngambil tagline dan about me saya di blognya. Saya cukup berbaik sangka kepadanya, mungkin dia memang suka tulisan kami dan posting ulang dan dia nggak tau kalau harus mencantumkan sumber. 

Namun, hari ini, hal itu buyar setelah saya menemukan tulisan "Luka"--yang belum lama ini saya bikin pada suatu dini hari--di notes FB-nya. Dan, secara gamblang di comment note itu dia bilang (balas comment temannya), kalau itu tulisan dia dan bilang dia lagi mengalami penurunan penulisan gara-gara keypad QWERTY. Eh?

Saya jadi tidak berbaik sangka lagi dan jadi bacaain wall dia (sambil deg-degan). Dan, sedihnya, saya menemukan semua notes dia adalah tulisan saya. Mulai dari tulisan yang cuma sebaris dua baris sampai tulisan panjang saya. Ada sajak saya yang pernah dimuat di media pun diposting di blognya. Bahkan, ada tulisan saya tentang jam tangan saya terbentur batu dan juga sebuah tulisan yang saya bikin saat saya akan ulang tahun--yah, mungkin saat itu dia akan ulang tahun juga, kali. :p 

Maksud saya, ya ampuuuun, sampe segitunya. Bahkan, dia copas dan "aku-aku" tanpa tahu bahwa tulisan itu ada momen-momen-nya tersendiri bagi sang penulis. *kesel* Dan, apa rasanya ya saat dia posting itu? :(


Saya sudah menyampaikan keluhan saya kepadanya dan dia bilang akan menghapus semuanya dan akan menghapus account blog dia juga. Saya sih bilang, saya nggak minta dia menghapus blog dia, cuma minta menghapus tulisan-tulisan saya, tulisan gita, dan tulisan ice--saya berbicara mewakili kami bertiga. 

Saya tidak ingin menghalangi kreativitas dia dalam dunia tulis-menulis, tentu saja. Tapi, saya harap, dia bisa belajar dari kejadian ini bahwa kita harus bisa menghargai karya dan kreativitas orang lain. Jangan sampai setelah diwarisi "cap" negeri koruptor, kita menambahnya jadi negeri generasi plagiator alias tukang sontek. Seperti kata Nulur, ya, kalau memang pengen banget nulis, lebih baik belajar bareng-bareng sesama blogger--gak cuma copas [dan jadi setan aku-aku].

Seperti comment saya di postingan Gita tentang plagiarisme ini:
* secara khusus, saya sampaikan juga bahwa saya sangat kesal dengan orang-orang yg plagiat. Tidak hanya plagiat secara keseluruhan, tetapi juga plagiat untuk sebuah frasa unik. Satu kata dua kata bisa jadi sebuah ide besar bagi orang lain. Seperti yang kita ketahui, dalam kasus "arjuna mencari cinta" (yang diambil dan dikomersialkan band Dewa tanpa izin penulisnya) saja dimenangi oleh penulisnya: Yudistira Adinugraha Massardi.

Seperti yang pernah saya dengar dan baca, penulis menang karena "arjuna mencari cinta" adalah sebuah frasa unik. Jika kita perhatikan, kita pun pasti bisa menyadari kan bahwa frasa "arjuna mencari cinta" itu memang frasa yang unik--bukan lahir dari pemikiran orang-orang pada umumnya karena umumnya kan "arjuna dikejar cinta"--itu yang ada di benak kita (secara umum) selama ini, bukan? Jadi, ya, kita harus sadar tentang "ide" orang lain. Jadi, tentunya, kita nggak bisa sekenanya nyomot satu-dua kata-unik orang lain kayak ambil pisang goreng, kan?--apalagi, secara keseluruhan.

Katanya, memang tak ada yang baru di dunia ini, tapi tentunya ada orang yang kali pertama mencetuskannya.
Dan, tentunya perlu kita hargai orang itu. Bahkan, penghargaannya cukup dengan mencantumkan nama si penulis sebagai sumber yang dikutip. Tampaknya, itu tidak terlalu susah, bukan? :)

Jadi, marilah kita sama-sama belajar untuk tidak menjadi generasi plagiator alias tukang sontek. Seperti pepatah, daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Bukankah lebih membanggakan jika sesuatu merupakan hasil karya kita sendiri, bukan karya orang lain (yang kita "aku-aku")--sudah sering loh amanat ini ini tercantum di berbagai cerita anak, di majalah Bobo, misalnya.

Saya menulis ini bukan untuk menghakimi atau semacamnya, mungkin, kita harus saling berlapang dada untuk menerima masukan dari orang lain. Kita sama-sama masih belajar dan marilah belajar bersama-sama secara sportif dan bertanggung jawab. :)


Salam,

Iwied a.k.a Penjual Kenangan

---------------------------------------

kamus kecil (dikutip dari KBBI)
* pla·gi·at n pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri, msl menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan
* pla·gi·a·ris·me n penjiplakan yg melanggar hak cipta
*pla·gi·a·tor n orang yg mengambil karangan (pendapat dsb) orang lain dan disiarkan sbg karangan (pendapat dsb) sendiri; penjiplak
* son·tek [2] /sonték/ v, me·nyon·tek v mengutip (tulisan dsb) sebagaimana aslinya; menjiplak: krn malas belajar, setiap ujian ia selalu -;
son·tek·an n hasil menyontek; bahan (tulisan) yg dicontek
* hak cipta adj hak seseorang atas hasil penemuannya yang dilindungi oleh undang-undang (seperti hak cipta dalam mengarang, menggubah musik);

13 comments:

Gloria Putri said...

hai kak iwied...wah...aq kmrn jg kesel bgt sama yg copas tulisannya mba enno...ckcckckk...yg copas tulisan km jg kebangetan? ngaku2 di notes fb? hello.....kelaut aja kaleee...ckckckk....betewe bnyk bgt link di postingan ini, jd bikin agak lama tuk baca n selesein tulisan ini :) hehehhee....thanks 4 share yaaa...tapi koq aq malah jd parno takut di sontek jg yaaa? :'( semoga tdk :D (tulisanku jelek koq :p hehehehhehee)

Gloria Putri said...

ah iya, sedikit tambahan...aq beruntung kenal penulis2 berpengalaman kayak kak iwied sama mba enno :) jd aq tau kalau aq harus nyantumin sumber (termasuk sumber foto) karena dulu2 kalau nulis n ambil foto gak pernah aq tulis sumbernya...hehehehhe :D krn kukira cm tulisan aja yg harus dikasih sumber kayak nulis skripsi gt :P hehehehhehee

Enno said...

wied... dan yg bikin sebelnya... org2 kyk gini kebanyakan malah suka ngeles atau ngapus blognya skalian klo kita tegur. pdhl kita ngomongnya baik2... :)

segitu susahnya kah minta maaf? euleuh euleuh... hehe...

tulisan terbuka gini kayaknya emang hrs wied, biar yg lain juga belajar menghargai karya org lain. dulu jg aku pernah marah di blog gara2 byk frasa unikku dicatut seseorg di blog. abis kutegur, dis ngapus blognya.. aneh...

tp ada satu org yg kutegur terbuka kyk kmrn, yg minta maaf dan memperbaiki diri, msh tetep nulis smp skr... wah aku seneng bgt! yg kyk dia hrsnya jd contoh, sygnya org mcm dia langka..

btw, klo mau ngecek copycat, coba di copyscape.com deh wied. tinggal naro link kita disitu, tar keluar resultnya. lbh efektif drpd google ;)

putuindarmeilita.blogspot.com said...

penulis terkenal... resikonya di copas. Meskipun begitu bete juga kalo yang copas ngaku2 hasil karya yang di copas.
Padahal lebih enak pake hasil pemikiran sendiri ya, Jeng Wied? Orisinil dan lebih aman, meskipun kacau balau... yang penting dateng dari otak sendiri.
Untuk tukang copas seharusnya gak usah ngeblog, karena ngabisin tempat yang seharusnya bisa lebih berguna buat orang2 yang cinta nulis.
Semoga mereka baca tulisan ini, dan sadar diri.

penjual kenangan said...
This comment has been removed by the author.
penjual kenangan said...

@gloria: iyah, gloria. yg kayak temen aku blg, kan kita nulis blog untuk menyalurkan ekspresi diri ya. klo kayak gini, jd kesel dan sedih. banyak bgt orang2 ga bertanggung jwb di luar sana. mestinya kita kan saling belajar. aku jg akui, aku belajar banyak pada penulis2 terdahulu yg aku lbh banyak kenal saat aku kuliah di sastra. tp kan itu untuk pembelajaran ya, bukan buat untuk nyontek. aku pernah inget ada yg ngomong, buat jd penulis, awalnya kita bisa "meniru" gaya orang yg kita kagumi. tp, itu proses untuk menemukan gaya tulisan kita sendiri--biar ada "ciri khas" diri kita. :) makasii ya, gloria. smoga, kita bisa slg berbagi ilmu. karena kan setiap org pasti py pengalaman yg beda2 dlm perjalanan hidupnya. ^^

@mbak enno: iya, mbak enno. makasi buat sarannya ya, mbak. klo dah ditulis tuh jd sedikit lega. hehe. tp ancamannya dia apus blog gitu si ya--kan kita jadi ga enak dan merasa bersalah. duh. klo mau sportif si, dia harusnya mulai aja dari awal lagi. ga ada yg ngelarang kok, ngeblog. makin banyak yg py blog kan makin bagus, kita bisa belajar bareng. tp setiap org py cara sendiri si ya buat nyelesaiin sesuatu. tp mudah2an aja si dia udah mikirin klo itu emg cara yg terbaik buat dia. yah, kita bisa apa juga.
buat masalah frasa unik, aku jg sempet ngerasa gimana gitu saat nemuin orang bikin cerpen dg judul "penjual kenangan" dan dipublish di laman dia, dengan setting toko kenangan dan tokoh yg jd penjual kenangan. bukan mau sok aku-aku atas frasa itu si. tp saat ada org lain udah gunain itu sejak lama, harusnya ada sedikit pengertiannya yaa. *hihi, jd curcol* kyknya masih susah bgt buat mewarisi "berjiwa besar" ala penulis2 besar itu ya. pasti mereka menanggapi hal kyk gini dg kepala dingin. :D smoga suatu hari mencapai tahap "berjiwa besar" itu. :)

@lita: iyah, lita. kenapa kita harus bangga buat aku2 tulisan orang lain si ya? toh kita jg dianugerahi kemampuan buat berpikir.
mungkin, dlm perjalanan menulis org py proses sendiri dan kadang mungkin pernah jg ngelakuin kesalahan macam ini. karya2 chairil anwar kan jg smpt jadi pembicaraan hangat krn katanya "terinspirasi" penulis luar. tp hal itu termasuk k dalam proses kreatif dlm perjalananny sebagai seorang penyair.
sebaiknya kan hal2 kayak gini bisa jadi pemacu diri kita buat jd lbh baik ya ga si, dan nggak malah bikin orang lain resah. hehe.
makasii, lita. ^^

gerimiskecil said...

kak iwieed.. aku masih sebel :(( huhu

putuindarmeilita.blogspot.com said...

Mbak Wied, aku pinjem blog addressmu untuk kutempel di banner 'copas'-ku.

dara rinai said...

Wied, jangan-jangan abis ini postingan lo yang ini juga dicopas sama dia, saking krisis identitasnya :))

Lutfiare said...

aku dukung kamu.. sabar aja pasti mereka akan dpt blsannya okey

penjual kenangan said...

@lita: maksudnya, badge-nya ya, lit? oh, itu aku ikutan kampanye jangan copas dari: http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ kok.
jd, ga usah tulis "terinspirasi" dr blog aku, lbh baik tulis "kampanye JACP--Jangan Asal Copy Paste--ajah. btw, banner yg kamu bikin bagus de. :)

@della: hahaha. jangan-jangan, del, saking kagak baca lagi apa isi tulisannya. :p smoga blogmu aman, della. *masi sebel ma orang2 yg plagiat itu*

@lutfi: amiin. makasi dukungannya, lutfi. ;)

Lucky - Nino said...

kalo aku mungkin lebih suka kalo tulisanku di copas orang, mba.. tandanya tulisan kita begus bagi dia.. hehehhe.. tapi kalo sampe di aku-aku-in ya itu dah kelewatan banget..

mungkin emang orang kita yang belum bisa menghargai sebuah karya, selalu hobi membajak... semoga aja besok2nya dengan adanya sindiran mba ini, banyak rekan2 kita yang cuma copas bisa terbuka hatinya..

salam kenal, Lucky Nino..
www.pojokankertas.co.cc

Lia P. said...

ikut mendukung :D

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin