Penjual Kenangan

Thursday, February 10, 2011

petang kali ini membawa banyak warna




"seorang perempuan," katamu memberi kabar tentang gerak kecil yang ada di tubuhmu, yang terasa akan menyapa dunia tak lama lagi jika kita menghitung deadline demi deadline.

dan, tiba-tiba saja, ada hangat yang menyesak di kedua bola mataku, yang lelah seharian mengoreksi kata-kata yang sudah disulam sana sini.
dan, tiba-tiba, hangat itu mengkhianatiku, jatuh berderai-derai. 

entahlah, sepertinya kau begitu kecewa karena tebakanku salah bahwa makhluk kecil yang menyilangkan kakinya di dalam rahimmu seorang laki-laki.

magrib ini, aku melewati salat berjamaah di musala kecil di belakang sana. mencoba menghentikan hangat yang semakin jatuh berderai-derai. dan, sepertinya ini bukan karena kecewa. sesuatu yang disebut bahagialah yang ada dalam campuran buliran hangat itu. tiba-tiba, aku merasa seperti seorang ibu yang mendengar berita itu dari anaknya (hah, setua itukah aku dalam rangkaian kisah ini?)--yang menyimpan potongan besar bahagia.

semoga ia menjadi perempuan yang membawa hangat dan cerianya musim semi, membawakan cinta yang tak habis-habisnya. :)


*p.s. 
maaf jika ada luka yang terselip hari ini. tak pernah sengaja aku memberikan potongan luka, tentu saja. maaf.


# pinjam gambar di sini! #


No comments:

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin