Penjual Kenangan

Monday, August 13, 2012

Menjelma

i owe the pic!




Ramadhan kali ini, begitu banyak berkah yang Dia jatuhkan ke tangkupan tanganku yang membuka dalam doa.

Ia menjelmakannya. Bahkan, doa terdahulu pun ternyata telah sampai kepada-Nya, mewujud nyata. Ya, Dia memang tak pernah berpura-pura tak mendengar bukan, bahkan sekadar lirih hatimu.

Dan, kau tahu, entah bagaimana aku jadi takut… Aku takut dengan semua yang aku dapatkan, meski terkadang aku tak merasa bersalah untuk terlalu banyak meminta. Dan, bukankah saat mengucapkannya, aku tak sekadar meminta?

Namun, saat sesuatu yang kau harap berada di depan matamu, kau merasakan sebuah rasa takut menyelinap diam-diam. Pernahkah kau merasakan seperti itu?

Aku merasakannya pada Ramadhan kali ini, lalu kubilang kepada sahabatku, “Kau tahu, tiba-tiba, aku merasa tak percaya, yah mungkin juga merasa tak layak, menerima semua berkah ini. Banyak sekali, Tuhan, jika 'doa yang itu' juga mewujud kali ini. Aku merasa malu karena ternyata Dia begitu mencintaiku, sementara aku bersibuk diri dengan waktu, sibuk dengan harap, sibuk dengan hatiku….” 

Kau tahu—ah, sahabatku ini memang selalu menjadi peri dalam hidupku—sahabatku itu bilang, memarahiku, “Ah, kau, seharusnya kau bilang, ‘Ya, Kau, aku siap menerima semua berkah dari-Mu.’ Kalau kau sendiri tidak yakin, bagaimana Dia ‘memercayaimu’? Kau, siapkan hatimu, dan percayalah, kau layak untuk apa pun.”

Ah, benar, mungkin terkadang, bukan Dia tak menjawab harapmu. Mungkin saja, kau mengucapkannya terlalu lirih—entah karena merasa terlalu tinggi harapmu ataupun karena kau merasa tak layak. Atau kau mengucapkannya terlalu terburu-buru.

Ya, mungkin benar seperti itu…

Ramadhan kali ini, ada sebuah harap yang kuucapkan lagi—kepada Dia. Namun, aku hanya ucapkan lirih dalam hati, saat mataku memejam, menjelang lelap.

Bukan merasa tak layak, hanya saja, entahlah….
Aku hanya tak berani mengucapkannya lantang—meski hatiku yakin akan harap ini.

Ya, entah bagaimana, aku ingin ini mewujud. Aku sudah tuliskan dengan jelas, bukan? :)

1 comment:

Riawani Elyta said...

so sweet, n dalem bangeet :)

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin