Penjual Kenangan

Friday, September 02, 2011

ketika idul fitri membagi ruang bahagianya



saat gerimis jatuh, aku tak pernah membayangkan seperti itu pula tahun-tahun berjatuhan.
kau tahu, saat kau berteduh di bawah atap sebuah toko, menunggu gerimis reda, kau mungkin berpikir bahwa kau hanya sempat mengumamkan dua-tiga lagu. namun, ternyata, sudah side a side b sebuah kaset lama kau putar di dalam benakmu.
dan, bersama lagu-lagu lama, gerimis pun mereda.
lalu, usia pun ternyata ikut bersamanya.

lebaran kemarin ternyata sudah begitu lama berlalu, tanpa saya sadari. ani yang menjadi tokohnya, yang dulunya gadis kecil polos, telah menjelma seorang remaja.

cipa yang selalu mampu menggantikan pippi lotta dengan tingkah usilnya, telah menjelma seorang gadis kecil yang sudah bisa diminta tolong untuk memandikan adik sepupunya yang lebih kecil--korban dari kemalasan tantenya yang melebihkan tidurnya. :p pippi lotta berkejaran dengan gerimis. gadis kecil ini, ah, ada-ada saja tingkahnya, seperti mencuri-curi foto dan gaya saat pemilik kamera dan pasmina--lengkap dengan brosnya--sedang tidur, misalnya. ah, cipa, ada-ada saja. cepat besar, sayang, dan raih hari depan di hadapanmu. :)







keponakanku, bertambah jumlah mereka tiap tahunnya. bahkan, aku tidak sempat menceritakan semua tingkah polah mereka. afni bersaudara, misalnya. aku tidak sempat merekam tingkah mereka. mereka seperti tumbuh begitu saja ketika aku bertemu mereka--seperti hanya dalam hitungan satu-dua kali gerimis.

lebaran, selalu menyadarkanku bahwa tahun-tahun berjatuhan seperti gerimis jatuh. bersirebut dalam rintik yang tak terlalu kau pikir tak begitu lama, tetapi dia jatuh dalam beribu rintik, membawa beribu kenangan--mungkin juga sedikit cerita tentang cinta, yang penuh tawa ataupun dibubuhi sedikit air mata.

tahun-tahun berjatuhan bagai gerimis, yang kau pikir hanya beberapa kejap, tetapi membawakan berbagai cerita dalam setiap rintiknya. beribu cerita--yang terkadang sempat kau lupa, bahkan mungkin tak mampu kau lupakan sama sekali.

semoga, dalam gerimis kelak, aku bisa mengingat sudah berapa lirik lagu aku gumamkan dalam menunggunya reda, agar aku tak melupa bahwa aku perlu menghafal lirik-lirik baru agar menunggu gerimis jatuh tak menjadi membosankan dan berlalu begitu saja.


--lebaran 2011.

p.s.
dear all, selamat idul fitri. mohon maaf lahir batin ya. maafkan atas segala salah dan khilaf.
semoga ramadhan dan idul fitri masih berkenan menerima kita dalam ruang cintanya, ruang bahagianya, pada masa mendatang. :)

2 comments:

Enno said...

happy ied, wied...

maaf lahir batin yaaa....
pasti seru kumpul sama ponakan.

disini jugaaa!

:P

penjual kenangan said...

happy ied, mbak enno. maapkan aku juga yaa. ^^

iya, selalu seru setiap taunnya, mbak. kumpul-kumpul yg selalu bisa ngingetin klo ponakan2ku tiba-tiba udah setinggi aku. haha.
trus, diam-diam aku berdoa, semoga Tuhan masih mengizinkan aku bertambah tinggi (dikit). ;p

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin