Penjual Kenangan

Tuesday, July 21, 2009

selamat pagi

pagi cukup bersahabat. saya dan gita tak terlalu terburu-buru berangkat kerja. namun, sayangnya, angkot yang kami naiki dihuni penumpang yang parfumnya sangat-sangat tidak bersahabat. menyengat, bahkan membuat kepala saya--dan gita--pusing. saya jadi salah tingkah, hadap sana, tengok sini. jendela angkot sudah saya buka lebar-lebar. tetap saja, aroma parfum yang sangat-sangat menyengat itu seakan-akan menyergap saya. tampaknya, bau itu berasal dari cowok di sebelah saya, yang berpakaian cukup necis.

"parah lo, wied," komentar gita yang melihat saya sampai-sampai menutup hidung-- diam-diam--menghadap ke luar jendela.

sebenarnya, gita juga merasakan hal yang sama, tapi untungnya dia duduk di pojokan. saya persis di sebelah sumber bau bikin enek itu. hiks. =(

saat melihat penumpang lain. kok tampaknya mereka tenang-tenang saja, ya? tapi, sumpah, baunya menyengat banget!--tanya aja gita, kalau nggak percaya.

saya berharap orang itu segera turun biar udara pagi yang cukup bersahabat ini bisa saya hirup dengan bebas. sayangnya, dia nggak turun-turun, malah kami yang turun lebih dahulu.

"haaah!" saya menghela napas dalam-dalam, setelah tadi cukup lama menahan napas berkali-kali.

heran, cowok itu juga kayaknya nggak merasa bersalah sama sekali karena telah merusak atmosfer angkot. bahkan, baunya seakan-akan masih menempel di baju saya. saat menghirup napas, bau itu juga seakan-akan masuk ke dalam paru-paru saya. huuh!

harusnya, tadi saya bilang ya, "ketumpahan minyak wangi, mas?"
hehe, sayangnya saya nggak berani. ;P

angkot kedua penuh. ada bau yang cukup menyengat juga, tapi nggak terlalu.
lalu, angkot ketiga yang saya dan gita naiki juga tidak bersahabat. penumpangnya cuma satu, dan sedang asyik merokok. dan, ah, bau parfum mas-mas yang tadi bercampur dengan asap rokok saat saya menghirup napas. hhfff!

hehe, sudahlah. selamat pagi. ^_^

No comments:

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin