Penjual Kenangan

Monday, April 08, 2013

sebuah undangan: aku menunggumu







untuk kamu, 

aku akan menunggumu kali ini. 
maukah kau datang?
tak perlu risau perihal buah tangan untuk memenuhi ranselmu itu,

karena yang aku tunggu hanyalah dirimu. 
bukan apa yang kau bawa dalam ranselmu.
bukan pula pertanyaan apakah masa lalu kita pernah bersilangan.

siapa pun mereka menyebut namamu. maukah kau datang?
ada kenangan, rindu, dan harapan yang menyisa,

untukmu.

di sini. di sebuah kedai dengan lentera menyala di halamannya.


tabik,

penjual kenangan


2 comments:

Indah Jewel said...

itu gratis ya mba :)

Robin Wijaya said...

semoga waktu dan kesempatan mempertemukan :)

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin