Penjual Kenangan

Monday, January 28, 2013

[coming soon] penjual kenangan: ketika harap mencari tepi

hai, hai,

alhamdulillah, sebuah novela dan beberapa cerita pendek saya dibukukan dalam buku penjual kenangan: ketika harap mencari tepi. selain judul utama, "penjual kenangan" juga merupakan judul salah satu cerita pendek yang ada di dalamnya. oh, ya, cerpen-cerpennya bukan postingan yang ada di blog ini. beberapa cerpen pernah dimuat di media massa, dan sebagian besar koleksi tulisan yang selama ini saya simpan dan saya beri mantra agar suatu hari bisa diterbitkan. sementara novelanya yang berjudul "carano", yang mengisi separuh buku Penjual Kenangan ini merupakan kisah cinta seorang perempuan yang berada di antara [ruang tunggu], [ruang lalu], [ruang resah], [ruang jarak], [ruang kenangan], dan [ruang takdir]. :')

jika semuanya lancar, akan edar di toko buku pada pertengahan februari nanti. amiiin.

oh, ya, desain cover ini unik lho. jadi, jendela yang tampak di gambar itu merupakan jendela dari dalam (di balik gambar pemandangan) yang dilipat keluar. jadi, ketika kita menutup jendelanya, yang tampil adalah gambar pemandangan, dengan sebuah qoute di balik jendela tersebut.

ini tampilan covernya.

tampilan cover depan (ketika jendela dibuka)

tampilan cover secara keseluruhan (jika jendela ditutup) dan kuping tidak dilipat ke dalam.


oh, ya, ini blurb-nya. ini karya gita--dengan sedikit penambahan dari saya--dan ada di postingan blog gita, sahabat saya itu. menurut saya, ini sungguh mewakili novela dan seluruh cerita pendek di dalamnya. :)




Hidup terlalu singkat, kata seorang kekasih menggugat cintanya yang pergi.
Bagaimana jika tak ada lagi cinta esok lusa?
Bagaimana jika jauh ternyata tak berapa lama jaraknya?
Kekasih itu menggugat. Ia menangis.
Kenangan; satu-satunya yang paling berharga, dimungkiri oleh cintanya.

Hidup terlalu singkat, katanya lagi.
Sambil mengemasi sisa-sisa harap dan bersiap pergi.

“Semoga ada persimpangan di depan sana. Agar aku bisa menjual kenangan dan rindu yang menyisa,” lirih hatinya, perih.


semoga nanti kamu berkenan membacanya.
ada harap yang mencari tepi dalam kisah ini, dan berharap menemukan muaranya.


love,

widyawati oktavia

3 comments:

pencakar langit said...


darling, selamat yaaa akhirnya cerita lo terbit lagi, pdhl yg silang hati belon baca :D

*jadi inget launching perdana kumpulan cerpen lo yg dihadiri gita di kosan hihihi

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Robin Wijaya said...

menunggu :)

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin