gambar pinjam di sini! |
Blurb yang cuma tiga-empat paragraf yang ada di belakang buku--yang menjadi salah satu faktor penting untuk jadi "iklan" isi sebuah novel--memang terkesan singkat dan bisa dibaca dengan cepat. Namun, entah mengapa, membuatnya butuh waktu yang cukup lama bagi saya (belum lagi kalau usulannya ditolak. Hehe. XD). Oh, ya blurb (beserta judul dan tagline) yang saya usulkan akan dikirim ke redpel, lalu dikirimkan ke pemred untuk dicek. Nantinya, blurb, dkk, itu bisa diterima secara langsung (heaven!), bisa ditolak dan saya diminta membuat usulan yang baru, bisa juga redpel dan pemred merevisi dan memodifikasi blurb yang saya usulkan, dan bisa juga mereka membuatkan usulan yang baru. <--hihi, yang ini kadang bikin saya yang stag--yang kayaknya perlu install tesaurus di benak saya--sangat senang :))
Sebenarnya, saya punya waktu sejak naskah masuk dan dalam proses editing. Namun, saya termasuk orang yang butuh waktu tersendiri untuk membuat "kalimat-kalimat cantik" yang sesuai dengan isi tersebut. Dan, selama mengedit, mencari naskah, dan mengurus dsb, saya belum bisa "bersemedi" untuk memikirkan kalimat-kalimat yang pas.
Sebenarnya, saya punya waktu sejak naskah masuk dan dalam proses editing. Namun, saya termasuk orang yang butuh waktu tersendiri untuk membuat "kalimat-kalimat cantik" yang sesuai dengan isi tersebut. Dan, selama mengedit, mencari naskah, dan mengurus dsb, saya belum bisa "bersemedi" untuk memikirkan kalimat-kalimat yang pas.
Kadang, saat sudah menjelang tanggal deadline, saya belum menemukan kalimat-kalimat yang pas untuk dijadikan usulan blurb (beserta judul dan tagline), sementara usulan cover sudah terpilih. Oh, no! Dan, terkadang, "teror" deadline itu sih juga yang kadang bikin saya bisa cepat menuliskannya, kayaknya karena kebiasaan belajar dengan sistem kebut semalam. :p
Namun, terkadang, kalau lagi blank dan dikejar deadline, saya mengambil beberapa kalimat dari postingan blog saya ini. Jadi, kalau kamu menemukan beberapa kalimat di blurb-blurb novel Bukune yang mirip dan sama dengan kalimat di postingan blog saya, hehe, ya itu memang dari sumber yang sama. :D
Hal ini sempat terjadi juga pada sahabat saya, Gita Romadhona. Tadi, saat kami sedang "stres" membuat blurb, dia bilang kalau ada pembaca yang comment di blog-nya, bilang ada beberapa kalimat yang sepertinya berasal dari sebuah novel (yang memang blurb-nya dibuat oleh Gita). Namun, mungkin karena pembaca lebih tahu novel yang diterbitkan itu dan tidak tahu Gita bekerja di penerbit yang bersangkutan, mungkin ada pikiran bahwa tulisan di blog Gita "mengambil" kalimat dari blurb sebuah novel. Padahal, itu terjadi karena Gita-lah yang membuat blurb tersebut--dan, kadang kalau lagi stag or blank, atau kadang ceritanya memang pas, pilihan kami jatuh pada "mengambil" kalimat-kalimat yang sudah kami posting. Jadi, demikianlah dilema ini, Saudara-Saudara. :p
Sebelum Gita cerita tadi, saya sempat kepikiran juga kalau suatu ketika ada pembaca menemukan kalimat-kalimat yang sama dengan yang ada di blurb novel Bukune, jangan-jangan jadi mikir saya "mencuri" kalimat orang lain. Jadi, karena hari ini sedang "galau"* dengan blurb dan nunggu usulan blurb yang sudah direvisi di-ACC, sekalian saja posting ini.
But, honestly, saat novel itu terbit, kami (saya dan Gita) senang ketika kembali mendapati kalimat-kalimat yang kami tulis untuk blurb novel itu. Juga senang ketika mendapatimu ikut merasa jatuh cinta ketika membacanya. :)
*sedang galau karena usulan blurb (juga usulan judul) novel yang terbit bulan ini belum ada yang disetujui, sementara deadline baru sudah di atas meja. Y_Y
semoga yang barusan dikirim disetujui.... *berdoa di pojokan kubikel*
10 comments:
sama galaunya dgn penulis yg disodorin sekian biji blurb, judul dan tagline utk dipilih...
sumpah, aku sih galau.
ga tau klo penulis laen hehe....
cemungudh dunks!
*pukpuk iwied*
waah seru ya jadi editor, kerja di penerbit T^T aku jadi pengen #mudah2an :)
Semangaat ^^/
ternyata lebih berat deadline kerjaan daripada deadline kerjaan kampus hehe
aku baru tau mba,,klo blurb yg ada di novel itu dibuat oleh editor bukan penulis...
hehehe :)
Oh, ternyata gini toh cara Mbak Iwied bikin blurb. :)
Tapi, kayaknya seru sih Mbak bikin-bikin judul, tagline, blurb... menurutku. ;p
Wah smangat mbak. Mbak di pnerbit B****e kan? tggal 1 juni gw ngirim naskah kesana lwat pos, trus gw dpet sms kl th naskah diterima sm security disana mbak. Kira2 masuk gak tuh ya? tkut gak dimasukin sm scurity itu, hiks..
Waah, ternyata butuh perjuangan juga ya mbak untuk sebuah blurb. tp kayaknya seru, punya deadline, etc... semangat ya mbak :)
wah, jadi nggak sabar, blurb novel ku nanti kayak apa yah? xixixi
Blurb yang mau dimasukkan nanti diberitahu sama penulisnya nggak sih? Gimana kalau penulisnya merasa blurbnya nggak sesuai? Ya, misal aja, nih. Bukannya saya mau nerbitin buku, tapi misalnya saya punya buku dan merasa blurb yang dipilihkan terlalu banyak "bunganya"?
Hahaha. Ya kira-kira gitu. Salam kenal juga sebelumnya. Random blogwalking ;)
Ralat. "Diberitahu ke penulisnya nggak sih?"
Ngelindur nih :p
@enno: thanks, mbak. :D
@alyanayla: amiin. tapi
menyenangkan kok. :)
@indah: hehe. sebagian besar dibuat oleh editor. kdg, kalau ada usulan dari penulis dan disepakati sesuai utk buku tsb, tentu saja sangat diperbolehkan.
@alvi: seru, vi. apalagi saat liat bukunya terbit. :)
@feby: thanks. semua naskah yang masuk didataa di sekred penerbit.
@aiman: thanks, aiman. perjuangan krn ingin buku tersebut terbit dg maksimal. :)
@sienta: hehe, akhirnya bikinin blurb buat dirimu. semoga suka. :D
@everlastingwanderer: tentu saja segala hal yang berkaitan dengan buku diinformasikan ke penulisnya. pastinya ada diskusi untuk sebuah hasil yang diharapkan maksimal. ;)
Post a Comment