Penjual Kenangan

Tuesday, June 27, 2006

Kapan Kembali?

Dulu, sosok itu yang ada—dengan senyum yang selalu tahu kembali ke mana, yang tampak selalu tahu ke mana melangkah. Yang, sepertinya, tak pernah risau jika belum temukan langitnya. Yang, sepertinya, selalu tahu ke mana jalan pulang. Bahkan, jika sudah kemalaman pun. Yang, sepertinya, tahu semua pertanyaan pasti ada jawabannya. Yang tampak berjalan ke arah yang sama—yang dia pun tahu di mana ujungnya. Yang, katanya, gemuruh tak ramai di dadanya. Yang selalu percaya.

Dan, entah mulai kapan (yang kuingat saat itu malam terlalu gelap), sosok itu menghilang. Tak lagi bersamamu. Entahlah, ke mana sosok itu?
Kau pun seolah-olah ingin katakan, “Berapa banyak waktumu hilang untuk bertanya. Aku sosok yang sama dengan malam itu”.
Tapi, dulu, saat malam terlalu gelap, sosok hilang? Ke mana?
Aku selalu percaya sosok itu masih ada. Entah kenapa, aku seakan-akan selalu melihatnya berdiri di sudut. Jauh di sana.

Tak peduli berapa banyak waktu yang hilang, aku akan selalu bertanya.

Kenapa senyum itu tampak kehilangan tempat kembali?
Padahal, masih senyum yang sama.
Kenapa langkah jadi hilang arah?
Kenapa kelihatan risau saat belum temukan langit?
Padahal, semua bintang telah ditentukan di mana langitnya.
Apa saat ini jalan pulang terlalu banyak cabang? Atau, terlalu sedikit cahaya?
Bukankah kau sudah akrab dengan jalan itu.
Berapa banyak pertanyaanmu yang tidak punya jawab?
Apa ujung arah pijakan langkahmu terlalu samar?
Mengapa jadi tidak percaya?
Apakah tidak menemukan esensi?
Lalu, kita sendiri apa?

Mungkin, aku tak tahu apa-apa tentang segala jawab yang kau punya.
Yang lahir dari beribu lembaran buku yang telah lama bersahabat denganmu.
Aku hanya berbekal kisah tua: segala hal yang terjadi tidak akan sia-sia.
Mungkin, terlalu banyak tanya.
Entahlah. Kadang, terlalu sedih mengingat sesuatu yang pernah ada itu tak ada lagi.
Padahal, masih bisa ada.
Ada.
Dan, aku percaya.

Kapan kembali?

1 comment:

L. Pralangga said...

Sesuatu banyak yang datang, dia tinggal sebentar atau lebih lama - hanya masalah waktu... banyak satu persatu akan menghilang karesa alsan tertentu atau memang karena memang sudah saatnya ia dan atau si sesuatu itu menghilang atau berpindah dari pengamatan kita.. :)

Anyhow, thepada gusti Alloh-lah segala sesuatu itu akan kembali :)
----------------
Seneng udh bisa mampir kesini, salam kenal dan salam hangat dari Afrika Barat :)

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin