Penjual Kenangan

Sunday, January 04, 2009

hujan kali ini




hujan mengaburkan langkah-langkah
mengaburkan suara-suara
membunuh bayang-bayang
tapi, mungkin tidak menghayutkan doa-doa


jika suaramu tak kudengar,
maukah kau meraih lenganku?
atau bahkan, menghadang langkahku?
mungkin, langkahku terlalu riuh menikmati hujan, menghitung rimisnya
mungkin, aku akan terlalu lama berada dalam langkah ini
bersama rintik ini
hingga tiba-tiba saja mungkin akan sudah terlalu jauh. sangat

jika suaramu tak kudengar,
maukah kau meraih lenganku?
atau bahkan, menghadang langkahku?
kau tahu, aku akan sangat menyesal tidak mendengar suaramu
aku ingin tahu apa yang kau akan katakan. aku selalu ingin tahu
kau-aku tahu, bukan hujan ini yang aku tunggu


jika suaramu tak kudengar,
maukah kau meraih lenganku?
atau bahkan, menghadang langkahku?

hujan mengaburkan langkah-langkah
mengaburkan suara-suara
membunuh bayang-bayang
tapi, tidak menghayutkan doa-doa, bukan?

4 comments:

Anonymous said...

Hayo lu...
Kenapa?

kesabere marubi said...

Halo,

Salam kenal!

Menarik membaca blog anda!

Salam hangat dari Dili, Timor-Leste!

ABE

Warna Diri said...

really nice poem, Iwied :). Touching to read it!

Anonymous said...

doa tak akan pernah hanyut oleh apapun itu, bahkan oleh badai sekalipun

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin