kenangan itu telah terlalu lama berputar-putar, tak beranjak ke mana-mana. adakah yang ingin menukarnya dengan harapan?
Wednesday, April 14, 2010
Kaleng Serbuk Pelangi
Seorang anak laki-laki bermimpi mempunyai kaleng-kaleng kecil yang berisi serbuk-serbuk dengan warna pelangi—-tiba-tiba saja. Lalu, dalam mimpi yang sama, ia melihat kaleng-kaleng itu mengambang, berjajar, dan serbuk-serbuk warna pelangi itu telah kosong—hanya tinggal sisa-sisa bahwa di sana pernah ada serbuk warna pelangi.
Esoknya, adiknya—yang ternyata gagal jantung—meninggal. Ia begitu sedih. Ia begitu ingat wajah adik kecilnya, laki-laki juga, yang lemah. Ia ingat adiknya itu selalu berdiri dengan terbungkuk-bungkuk, seakan tak sanggup menyangga berat tubuhnya. Dan, matanya, seperti menyimpan butiran hujan. Ia menjadi bertanya tentang kaleng berisi serbuk pelangi itu. Mimpi yang aneh, pikirnya.
Saya terbangun. Mimpi yang aneh, pikir saya.
Subscribe to:
Posts (Atom)